Jumat, 22 April 2011

Loves Hye Gi part 10

Sudah satu jam hye gi dan donghae menunggu di ruang tamu rumah seungri. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa seungri ada di rumah itu. Bahkan yesung yang tadi pergi tidak juga kembali.
Tiba-tiba saja terdengar suara derap langkah dari arah salah satu ruangan di rumah itu.
“Hye gi..apa kau sudah siap..” yesung bertanya.
Hye gi mengangguk. “ne..”
“ayo..ikut bersama kami..” ibu seungri menimpali dari arah belakang tubuh yesung.
“kalau boleh tau..kita mau kemana..?” hye gi mencoba bertanya.
“kau akan mengetahuinya nanti..” jawab yesung.
Hye gi masih bingung dengan semuanya. Ia pun kembali masuk kedalam mobil cokelat yang tadi ditumpanginya. Sepanjang perjalanan hye gi hanya diam dan terus berpikir kemana ia akan dibawa. Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah gedung dengan tulisan White Plains Hospital didepannya.
“rumah sakit..” ucap hye gi pelan. Pikiran hye gi langsung melayang ke banyak hal. Tiba-tiba saja tubuhnya menjadi serasa membeku. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang. Pikiranya seolah mendorongnya segera keluar mobil untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Mobilpun berhenti tepat di depan pintu masuk rumah sakit tersebut. Hye gi turun dengan rasa gugup yang amat sangat. Namun ia terus mengikuti arah gerak langkah yesung dan ibu seungri. Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah ruangan rawat di lantai ketiga gedung itu. Ibu seungri membukakan pintu kamar itu dan menyuruh hye gi untuk masuk.
Hye gi pun berjalan memasuki ruangan itu. Ruangan yang besar, ruangan itu diawali dengan ruangan sedang yang menjadi ruang tamu. Hye gi berbalik memandang ke arah ibu seungri, ibu seungri mengangguk dan memberi isyarat agar hye gi memasuki ruangan itu lebih dalam.
Hye gi pun kembali melangkah ke ruangan yang lebih dalam. Samar-samar hye gi melihat seseorang dengan pakaian rumah sakit tengah duduk di kursi roda memebenamkan dirinya di cahaya matahari siang itu.
Apakah itu seungri?? Batin hye gi bertanya. Hye gi semakin mendekat. Sekarang, tubuh laki-laki itu semakin jelas. Namun hye gi tidak bisa melihat dengan jelas bagian kepala pria itu karena dibagian dahi sampai belakang kepalanya diperban.
Pelan-pelan hye gi mencoba mengambil hape yang ada di kantung celananya dan mencoba memencet dan menelpon sungri.

‘(Keep your head down)
neon jeongmal yeppeujiman neomu dareun neoui sogi nan neomu duryeowo
(Keep your head down)
saranghaetda hajiman nan ije neol noketda’
Terdengar suara nada dering hape dari arah laki-laki itu. Hye gi terus menunggu, namun pria itu hanya melihat ke arah hape nya dan mendiamkan hape itu.

“oppa..” ucap hye gi lemah.
Laki-laki itupun memutar kursi rodanya. Ia sangat terkejut.
“seungri oppa..waeyo..?? kenapa telponku gak diangkat..??” hye gi bertanya dengan nada bergetar.
Seungri masih menatap dalam-dalam mata hye gi. Dan tiba-tiba saja mengayuh cepat laju kursi rodanya dan pergi meninggalkan hye gi. Hye gi masih terdiam melihat semua itu. Ia hanya diam mematung. Berpikir keras apakah yang baru saja ditemuinya adalah benar seungri.

#diluar kamar.
Tiba-tiba dari arah dalam kamar terdengar suara. Arah pandangan yesung dan donghae pun langsung pada pintu kamar tersebut. Dan tidak beberapa lama berselang terlihat seungri dengan sangat cepat mengayuh kursi rodanya dan pergi dari tempat itu. Yesung segera mengejar seungri. Dan menghentikan kursi roda yang di duduki seungri.
“apa yang kau lakukan..!!” yesung setengah berteriak ke arah seungri.
“aku tidak bisa hyung..aku masih terlalu pengecut untuk menemuinya..aku orang payah..”
Seungri tertunduk setelah menjawab kata-kata yesung.
“tapi apa kau tega melihatnya seperti itu..”
“aku harus tega hyung…karena dia terlalu sempurna untukku ..”

#dalam kamar inap seungri diwaktu yang bersamaan.
Donghae memasuki ruang kamar tersebut dengan sangat hati-hati. Seketika itu ia melihat hye gi tengah berdiri mematung menghadap ke arah luar kamar itu.
“hye gi..” ucap donghae. Hye gi membalik tubuhnya. “kenapa kau menangis..?” tanya donghae lagi yang kemudian menghampiri hye gi.
“kenapa dia pergi lagi oppa..” suara hye gi pada donghae. “kenapa dia seperti sangat membenciku..kenapa tatapannya seperti melihat musuhnya padaku..”
Donghae hanya bisa diam mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari adiknya itu.
* * *

Donghae membawa adiknya itu untuk menginap di salah satu hotel di New York dan kembali ke rumah seungri untuk mengambil barang-barang mereka.
Sesampainya di rumah seungri, donghae mengetuk pintu rumah tersebut. Terlihat yesung membukakan pintu donghae. Terlihat donghae memasuki rumah tersbut. Satu jam, dua jam kemudian donghae dan yesung kembali keluar dari rumah itu. Mereka kembali menaiki mobil cokelat yang mereka tumpangi sebelumnya.
Sepanjang perjalanan menuju hotel tempat hye gi berada mereka saling diam. Wajah bingung dan tegang sangat nampak di wajah keduanya.

#kamar hotel
Jgreek.. suara pintu kamar dibuka. Hye gi masih diam duduk tenang di balkon kamarnya. Wajahnya sangat lusuh, kotor karena air matanya.
“hye gi..” sapa donghae.
Hye gi menengok ke arah donghae. “hae oppa..mana barang-barang kita..aku ingin cepat pergi dari tempat ini..”
Donghae menggeleng. “tidak hye gi..kau harus mengetahui kebenarannya terlebih dahulu..”
“kebenaran apa lagi oppa..” hye gi bersikeras. “kenyataan bahwa dia tidak menginginkan aku lagi..” hye gi memalingkan wajahnya dari donghae.
“bukan hye gi..” suara yesung yang tiba-tiba saja muncul dari dalam ruangan. “bukan tidak menginginkanmu..tapi dia tidak ingin kau lebih menderita lagi..”
“bagaimana bisa begitu..penderitaanku untuk mencintainya sudah sangat banyak oppa..sudah terlalu besar..” hye gi setengah berteriak ke arah yesung.
“bukankah kau sudah melihat keadaan seungri..??” tanya yesung.
“keadaan..?” suara hye gi melemah.
“yah..keadaannya..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
(ingatan yesung)#2setengah tahun yang lalu di New York
Di beranda belakang rumah seungri..
“sepertinya kau harus lebih cepat bergerak seungri..leeteuk adalah tipe orang yang agresif..kedekatannya dengan hye gi sudah semakin menjadi..bahkan ia benar-benar berusaha agar hye gi bisa masuk di universitas yang sama dengannya” jelas yesung pada seungri.
“iyah hyung..besok aku akan kembali ke seoul dan melamarnya..” jawab seungri dengan tersenyum.
“kau memang adikku..” yesung merangkul seungri. “aku akan terus mendukungmu”
Saat itu seungri seungri langsung berlari keluar rumah mengambil mobilnya. Ia akan mencari cincin untuk melamar hye gi.

Namun, beberapa jam kemudian suara telpon di rumah seungri berbunyi.
“yoboseyo..” ucap yesung.
“yoboseyo..apakah ini benar rumah kediaman dari tuan Kim Seungri..??” suara dari kejauhan itu bertanya.
“iya..benar..ini kediaman keluarga Kim..ada apa ??apa sesuatu terjadi pada seungri??”
“kami hanya ingin memberitahukan bahwa saudara seungri mengalami kecelakaan dan sekarang sedang diarawat secara insentif di rumah sakit White Plain..”
Yesung tercengang. Suaranya tiba-tiba saja serasa hilang pada saat itu.

*dirumah sakit White Plain
“bagaimana keadaan seungri dokter..?” tanya yesung dengan cemas pada dokter yang merawat seungri.
“sepertinya seungri mengalami benturan yang sangat keras pada bagian kepala dan tulang belakangnya..dan hal ini..menyebabkan saraf-saraf motorik yang berhubungan ke kakinya menjadi tidak berfungsi..” jelas dokter.
“maksud dokter..?” tanya yesung meyakinkan.
“yah..kedua kaki seungri mengalami kelumpuhan..”
Yesung terperanjat mendengar hal itu. Yesung keluar dari ruangan dokter itu dengan langkah lunglai dan kemudian memasuki ruangan rawat seungri. Dari jauh ia melihat seungri berbaring dan menangis di tempat tidurnya.
Yesung pun mendekati seungri. “apakah kau tidak papa..?” yesung bertanya pada seungri.
“apakah aku terlihat baik baik saja hyung..” suara seungri bergetar.
“aku yakin ini hanya sementara seungri..kau masih bisa berjalan asal kau mengikuti terapi penyembuhan secara teratur..”
“aku bisa saja bersabar..tapi hatiku menolak kalau aku harus bersabar hyung..”
“aku yakin kau bisa seungri..” yesung berucap dengan yakin. “kau akan bisa mengejar cintamu ..”
“entahlah hyung..”

“dan setelah saat itu ia terus mengikuti terapinya dengan rajin…” jelas yesung.
Hye gi terperanjat. “aa…a.a..aap..ap.a…seungri oppa lumpuh..”
“yah..tepat dengan saat dimana ia tidak pernah menghubungimu..” yesung memeperjelas.
“ta..taa..tapi kenapa??” hye gi masih bingung.
“dia hanya berpikir kalau-kalau suatu saat nanti dokter menyerah dengan penyakitnya dan mengecewakanmu..” donghae menimpali.
“hae oppa..??..kau tau..” hye gi menjadi benar-benar bimbang. Bingung dengan semua hal yang seperti mimpi baginya.
Donghae mengangguk. “Seungri menelponku dan menyuruhku untuk tidak menceritakannya…maafkan aku hye gi.”
Seketika itu kepala hye gi menjadi sangat-sangat sakit. Dan langsung jatuh pingsan.
* * *

Hye gi membuka matanya pelan-pelan, kepalanya terasa sangat berat. Tubuhnya terasa benar-benar lemah. Samar-samar ia melihat donghae duduk tertidur disampingnya.
“oppa..”
Donghae tersentak dan langsung bangun. “Hye gi..kau sudah bangun..” donghae tersenyum ke arah hye gi.
“aku dimana oppa..?” tanya hye gi bingung melihat sekelilingnya yang serba putih.
“kau di rumah sakit…tiga hari yang lalu kau pingsan di hotel..kau ingat..”
“pingsan..??” tanya hye gi sedikit tidak percaya.
“yah..kata dokter kesehatanmu sedang benar-benar tidak baik..kau memerlukan banyak istirahat..”

Pintu kamar terbuka. Terlihat yesung dan ibu seungri memasuki ruang rawat hye gi.
“Hye gi-ssi..kau sudah siuman rupanya..” ucap ibu seungri dengan sangat ramah yang juga disambut oleh senyum yesung.
“owh…ajjuma..iya…aku baru saja bangun..” senyum hye gi pada ibu seungri.
Donghae bangkit dari tempat duduknya dan mempersilahkan ibu seungri untuk duduk. Ibu seungri pun duduk di samping hye gi. Ia terus melemparkan senyum ke arah hye gi.
Tiba-tiba saja ibu seungri memegangi tangan hye gi.
“Hye gi-ssi…ajuma benar-benar minta maaf atas perlakuan seungri padamu…bibi tidak menyangka bahwa mengajak mu kesini malah membuatmu semakin sedih..” ucap ibu seungri dengan nada sangat menyesal. Hye gi hanya diam mendengarkan ucapan ibu seungri. “sebenarnya ajuma juga bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga kami..” lanjut ibu seungri.
Hye gi mengernyitkan dahinya. “maksud ajjuma??”
”ajjuma sendiripun bingung..entah karma apa yang mengenai semua keluarga kami..setiap ada salah seorang keluarga kami yang siap untuk melamar ataupun akan dilamar pasti akan terjadi sesuatu kesialan yang terjadi..” jelas ibu seungri.
Tiba-tiba saja pintu kamar dibuka lagi. Terlihat seorang anak perempuan kira-kira berumur 10tahun yang kemudian disusul oleh anak laki-laki dengan tubuh tegap yang kira-kira sekolah setingkat SMA.
“omma..apa kau sudah selesai..ayah mencari dibawah..” ucap anak laki-laki itu.
“Ryeowook..owh..iya..ibu sudah selesai..” ibu seungri segera bangkit dari tempat duduknya. “hye gi-ssi..ajjuma pergi dulu..nanti pasti ajjuma akan menjengukmu lagi..”
“ne..ajjuma..kamsahaeyo..”
Ibu seungri pun keluar dari kamar itu diikuti oleh anak laki-lakinya itu.
“Yoon Ji..ayo pulang..” ucap anak laki-laki itu lagi.
“apakah aku boleh pulang dengan yesung oppa saja..” jawab anak perempuan itu.
“apakah tidak papa..??”
“owh..tentu saja tidak papa ..aku akan membawanya bersamaku nanti..” timpal yesung.
“tentu..gomawoyo hyung..” pria itu tersenyum pada yesung.
Kemudian yesung dan donghae pun mengantarkan kepergian ibu seungri dan adik laki-laki seungri itu.

Anak perempuan itu mendekati hye gi. “apakah onnie yang bernama Lee Hye Gi..?” ucap anak perempuan itu dengan polos.
“ne..dan kau??” hye gi menjawab dengan amat polos.
“choenun Kim Yoon Ji imnida..salam kenal onnie..aku adik seungri oppa..”
Hye gi tersenyum melihat sikap adik seungri itu. “kau sangat ramah..benar-benar mirip seperti kakakmu yoon ji..”
Yoon ji tersipu mendengar pujian dari hye gi. “onnie..apa kau tau..seungri oppa membuat kamarnya penuh dengan gambarmu..”
Hye gi menjadi sangat tertarik dengan perkataan Yoon Ji. “benarkah..??”
“ne..nanti aku akan memperlihatkannya pada mu onnie..” yoon ji berucap dengan tersenyum.
“baiklah..aku tunggu kau menepati janjimu yah yoon Ji..”
“yah..aku akan menepatinya..tapi onnie..”
“tapi apa??” hye gi berucap semakin kekanakan.
“kau jangan pernah bilang pada seungri oppa yah..kalau tidak dia pasti akan memarahiku onnie..” ucap yoon ji dengan gaya kekanakannya.
“seungri memarahimu??”
“ne..dia akan sangat marah kalau aku memberitahukan keadaan kamarnya pada orang lain..”
Hye gi tertawa kecil mendengar ucapan yoon ji.
“makanya..onnie cepat sembuh yah..biar aku bisa liatin semuanya ke onnie..”
“ne..onnie pasti akan segera sembuh..onnie janji..”
* * *

Dua hari berikutnya Hye gi pun sudah diperbolehkan oleh dokter untuk keluar dari rumah sakit. Dan menginap di kediaman seungri lagi. Pada pagi hari itu pula hye gi kembali bertemu dengan Yoon Ji lagi. Yoon ji tersenyum melihat hye gi yang baru saja datang ke rumahnya.
“apakah kau sudah sangat sehat onnie..” tanya Yoon Ji dengan sangat polos.
“yah..aku sangat sehat..bahkan aku bisa menggendongmu sekarang..” hye gi berucap sambil mengangkat dan menggendong Yoon Ji. Mereka berdua tertawa bersama. Donghae hanya tersenyum melihat tingkah laku hye gi dan Yoon Ji.
Tiba-tiba saja Yoon ji menarik tangan hye gi dan menariknya ke arah lantai dua rumah itu. “onnie ikut aku..”
Dan akhirnya mereka sampai di depan sebuah kamar dengan pintu bercat hijau. Didepannya tertulis nama seungri. Hye gi hanya diam menyaksikan hal itu.
“ayo onnie..kita masuk..” tarik yoon ji lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar