Jumat, 22 April 2011

Loves Hye Gi part 7

#esok hari
_taman Universitas_
Hye gi tengah duduk di salah satu bangku di taman kampusnya. Dia benar-benar menikmati kuliah disini. Belum lagi ketiga sahabatnya, chiyoko, hana dan minji juga berkuliah disini. Sayangnya mereka bertiga mengambil fakultas berbeda dari Hye gi. Sehingga intensitas pertemuan mereka pun juga agak sedikit berkurang.
“Kau hye gi??” tanya seseorang yang tiba-tiba saja berada di hadapan Hye gi.
“ne..” Hye gi mencoba mendongakkan kepalanya. Dan saat dilihatnya, seseorang itu Hye gi sempat menyipitkan matanya, mencoba mengingat siapa orang itu. Hye gi merasa pernah bertemu. Sampai akhirnya dia benar-benar ingat dengan orang itu. Iya, dia adalah Siwon, anggota dari gank Starking di SMA Param dulu. Entah berapa lama Hye gi tidak melihat orang ini. Siwon benar-benar berubah, dia terlihat sangat rapi dan tampan. Seulas senyum yang ditujukanya ke Hye gi benar-benar terlihat tulus.
“kau??” tunjuk Hye gi dengan masih belum yakin.
“kau lupa padaku..” jawab Siwon. “aku siwon..kakak kelasmu dulu di SMA..kau ingat..?” siwon bertanya.
“ani..kau benar-benar siwon..kau kuliah disini??”tanya Hye gi dengan masih bingung.
“ya..aku kuliah disini..kenapa?? ada yang aneh..” jawab siwon.
“oh..tidak..tidak papa..hanya saja kupikir…” kata-kata Hye gi terputus.
“kau pikir aku akan kuliah keluar negeri,,seperti yang dilakukan oleh teman-temanku yang lain..begitu..” sambung siwon.
Hye gi hanya menelan ludah. Masih terdiam. Serasa tidak percaya, orang seperti siwon mau kuliah di tempat seperti ini. Tidak mengikuti jejak teman-teman lainnya yang lebih memilih kuliah di luar negri, yang lebih mengutamakan gengsi mereka.
“Heey..” ucap siwon sedikit keras menyadarkan hye gi.
Hye gi tersentak kaget. “ne ne oppa..mian aku melamun..” hye gi menjawab dengan sedikit senyum.
“boleh aku duduk di sini” tanya siwon.
“oh..tentu saja.” Jawab hye gi dengan pikiran masih mengambang. Siwon pun duduk di bangku itu. Sebentar dia menarik napas panjang dan mencoba merengangkan tempat duduk nya. Sedangkan Hye gi memulai membaca buku yang baru saja diambilnya dari tas nya. Mereka benar-benar tidak saling bicara saat itu, sampai akhirnya handphone hye gi berbunyi. Terlihat gadis itu mengambil dan membuka handphonenya.

“Mwo.?? Sekarang kah??” siwon berpaling ke arah Hye gi saat nada suara hye gi meninggi. “oh..iya..tentu saja oppa..jemputlah aku nanti..daah..” hye gi kembali menutup handphone nya.

“ada apa?? Ada sesuatu yang penting terjadi??” siwon bertanya dengan penasaran.
“owh..tidak oppa..hanya ingin bertemu..tapi tidak sekarang kok..” hye gi tersenyum.
“oow..aku mengerti..”
Hye gi mengernyitkan dahi saat mendengar jawaban siwon, mengerti apa maksudnya ucap hye gi dalam hati dengan bingung.
“baiklah hye gi..sepertinya aku harus masuk kelas sekarang..senang bertemu denganmu” siwon mengucap salam pada hye gi.
“ne..daah oppa..”


#sore hari ditaman kota

Hye gi duduk tepat di tempat dimana ia biasa duduk berdua dengan seungri. Saat itu pula ia kembali ingat akan masa-masa nya dulu. Saat dia masih bersama-sama dengan seungri. Kembali diingatnya saat mereka bercanda, saat seungri membelikannya ice cream, saat seungri menjemputnya di sekolah. Hingga akhirnya hye gi kembali ingat hari dimana dia terakhir bertemu seungri. Pada malam sebelumnya dia menangis semalaman, yang ada dipikirannya saat itu hanyalah seungri. Dan pada pagi harinya, ia yang harus dipaksa keluar kamar oleh donghae, dipaksa berganti baju dan pergi kebandara. Dan sampai saat seungri mencium keningnya dan memberikan seulas senyum sebelum dia benar-benar meninggalkan hye gi.
Tanpa sadar air mata hye gi mengalir dengan sendirinya. Dia menangis tersedu-sedu disana. Ia berusaha menutupi tangisnya dari orang di sekitar taman dengan menundukkan kepalanya. Air matanya benar-benar tak tebendungkan, terus mengalir membuat wajahnya lembab.
Tiba-tiba saja tangan seseorang dengan ice cream membayangi wajah hye gi. Hye gi mengangkat kepalanya, memastikan siapa yang membawakan ice cream itu untuknya.
“yesung oppa..” hye gi mencoba melap air mata di pipinya.
Yesung hanya tersenyum melihat itu. “ini..ice cream untukmu..tenangkan dirimu..” yesung menyodorkan ice cream yang dibawanya.
“gomawo oppa” hye gi menyambut.
“apa yang mengganggumu..apakah ada semut yang menggigit mu disini??” yesung mengajak hye gi bercanda.
Hye gi tertawa kecil. “tentu saja tidaklah..mungkin hanya oppa yang menangis saat di gigit semut” hye gi menimpali.


* * *

#di rumah Hye Gi
Hye gi membuka situs Messenger nya. Berharap seungri siap untuk mendengarkan curhatan kekangenannya pada seungri. Satu jam, 2 jam dan akhirnya sudah lima jam hye gi menunggu kemunculan seungri. Namun seungri tak kunjung menaktifkan akun messenger nya. Sampai akhirnya hye gi tertidur di depan komputernya.


#2 Minggu kemudian

Sampai hari ini seungri belum juga ada mengaktifkan akun messengernya. Hye gi selalu terlihat melamun di kelasnya. Dia selalu memikirkan seungri, sekali kali dia menengok ke arah handphonenya. Berharap akun messenger yang terus diaktifkannya akan disapa oleh seungri. Saat kelas usai pun dia terus mencoba mengirim sms dan menelpon seungri. Namun, tidak ada tanggapan sedikitpun. Wajahnya terus terlihat cemas dan gugup.

Ditengah-tengah kecemasannya itu, tiba-tiba donghae muncul dihadapannya.
“hai adikku..” donghae melewati hye gi. Tapi saat ia melihat wajah hye gi yang murung, ia pun kembali ke tempat diman hye gi duduk.
“oppa..” hye gi menyapa donghae dengan murung.
“hey..ada apa denganmu..” donghae bertanya. “kenapa wajahmu sangat murung seperti itu?”
Hye gi menundukan wajah. “bukan apa apa oppa..hanya saja seungri tidak mengaktifkan akun messenger nya beberapa minggu ini..aku mengkhawatirkannya..”
Dongahae sediki tersentak mendengar kata-kata hye gi. Dia merangkul adiknya itu. “mungkin dia hanya sedang sibuk..bersabarlah..mungkin saja jadwal kuliahnya sedang padat” ucap donghae menenangkan.
“entahlah” jawab hye gi masih dengan nada murung.

#sepulang sekolah
Yesung sudah menunggu di depan kampus hye gi. Dari dalam mobil ia melihat hye gi berjalan ke arahnya dengan murung. Dalam hati yesung bertanya-tanya apa yang terjadi dengan gadis itu.
Hye gi pun akhirnya memasuki mobil yesung. Sepintas yesung terus memandang wajah gadis itu. Dia memulai menjalankan mobil itu. Yesung memutar lagu rock metal yang sangat dibenci hye gi. Namun kali ini hye gi hanya diam, tidak berusaha mematikan tape mobil itu. Yesung menjadi semakin bingung.
“hey..hye gi..apa yang terjadi pada mu..” yesung bertanya. Dia sangat bingung dengan perubahan sikap hye gi yang drastis setelah dia datang dari luar negri.
Ya..dua minggu yang lalu yesung pamit kepada hye gi untuk ke luar negri untuk beberapa waktu.
“tak apa oppa..aku hanya sedikit cemas..” jawab hye gi.
“cemas terhadap apa?” tanya yesung lagi.
“seungri” jawab hye gi singkat. “dia tidak mengaktifkan akun massengernya beberapa waktu ini..bahkan sms dan telponku tidak ada tanggapan sama sekali oppa” wajah hye gi terlihat sangat kecewa. Yesung hanya diam mendengar jawaban hye gi.
Sepanjang perjalanan hye gi hanya diam. Hye gi yang biasanya ceria dan terus menceritakan hari-harinya di sekolah hari ini menjadi hye gi yang murung. Yesung hanya diam melihat hal itu.

#2 bulan berikutnya.
Hye gi duduk di teras rumahnya sambil membaca sebuah buku. Walaupun arah matanya terlihat seperti seorang yang sedang membaca, tetapi pikiran Hye gi terus saja melayang ke semua hal mengenai seungri, ia terus bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang menyebabkan seungri tidak menghubunginya lagi. Dia tidak pernah mematikan hape maupun akun messenger nya. Berharap seungri akan menyapanya. Bahkan saat batrai hapenya low, hye gi akan segera mencari charger hapenya dan segera mengisi baterai hapenya. Harapan yang terus digantungkannya atas seungri. Orang yang sangat dicintainya.

Tiit tiit~
Terdengar suara klakson mobil dari arah depan rumah. Hye gi menengok ke arah mobil itu. Terlihat seseorang dengan mobil berwarna silver dengan kaca hitam. Hye gi menyipitkan matanya, bertanya dalam hati siapa orang itu.
Pintu mobil itu pun terbuka, terlihat seorang lelaki menggunakan tshirt berwarna putih dengan jaket hitam serta jeans hitam panjang.
“teukie oppa” ucap hye gi.
Pria itu berjalan ke arah hye gi. “hay hye gi..bagaimana kabarmu..baik saja kah..” ucap leeteuk ramah.
Hye gi hanya menjawab dengan tersenyum simpul.
“apakah donghae ada di rumah?” tanya leeteuk
“hmm..sepertinya dia barusan saja pergi oppa..katanya dia akan kembali nanti malam..” jawab hye gi.
“huuft..anak itu..pasti dia lupa dengan janjinya padaku lagi” kritik leeteuk.
Hye gi memiringkan kepalanya “janji apa oppa?” tanyanya.
“dia berjanji akan menemaniku ke toko buku sore ini..dan sebagai imbalannya aku akan membelikannya sebuah buku..” terang leeteuk. “hmm..sepertinya aku akan menunggunya hye gi..apakah tidak papa??” tanya leeteuk lagi.
“ne..tentu saja oppa” jawab hye gi singkat.
Hye gi mulai membuka buku ditangannya lagi. Leeteuk pun duduk di samping Hye gi. Sepintas leeteuk melihat ke arah wajah Hye gi. Ia yakin hye gi tidak benar-benar konsentrasi dengan bacaannya. Leeteuk hanya diam melihat hal itu. Mungkin saja hye gi sedang ada masalah dengan kuliahnya, batin leeteuk.

Hari sudah semakin gelap. Hye gi dan leeteuk masih duduk dengan raungan batin masing-masing. Ya, mereka berdua tidak saling bicara sedikitpun.
“Hye gi..” leeteuk memulai pembicaraan.
“ne oppa..” jawab hye gi.
“bukankah kau tidak benar-benar membaca buku itu..kau hanya memandanginya..bahkan satu halamanpun belum kau ubah..” leeteuk menanyakan. “ada apa denganmu..apa kau sedang ada masalah..” tenya leeteuk tegas.
Hye gi menatap leeteuk dengan wajah parau. Sejenak ia terdiam dan tiba-tiba saja ia menangis.
“hye gi..kau kenapa??” leeteuk kaget melihat hye gi menangis. “apakah ada yang salah dengan ucapanku tadi..maafkan aku ..” leeteuk gelagapan.
“anio oppa..hanya saja..aku merindukannya..sangat merindukannya..” jawab hye gi masih dengan isak tangisnya.
“seungri ??” tanya leeteuk lagi.
Hye gi menjawab dengan sebuah anggukan kecil.
Leeteuk hanya diam melihat jawaban hye gi. Sejenak ia terdiam. Dan tiba-tiba saja langsung menarik tangan hye gi untuk masuk ke mobilnya dan ia langsung menjalankan mobilnya.
“kita mau kemana oppa??” tanya hye gi.
“ke tempat dimana kau bisa tenang..” jawab leeteuk.
Hye gi hanya diam.
Selang beberapa waktu, mereka sampai di sebuah toko ice cream.
Hye gi dan leeteuk pun turun dari mobil itu. Hye gi masih bingung dengan semuanya. Kenapa tiba-tiba dia mengajakku ke toko ice cream benak hye gi.
“ayoo..” leeteuk menarik tangan hye gi dan mengajakanya masuk ke dalam toko ice cream itu. Hye gi tidak melawan sama sekali. Ia merasakan ketulusan perasaan leeteuk malam itu.
Mereka berduapun duduk di teras lantai dua toko ice cream tersebut. Tempat yang benar-benar indah. Dari tempat mereka duduk hye gi dapat melihat keramaian kecil dari masyarakat seoul di malam hari. Hye gi benar-benar takjub akan hal itu. Ia tersenyum melihat keindahan di tempat itu.
“kau menyukai tempat ini Hye gi..” tanya leeteuk.
“sangat oppa..”hye gi menjawab. “sangat indah”
Leeteuk tersenyum mendengar jawaban hye gi. Tidak lama setelah itu dua mangkuk besar ice cream rasa vanilla datang ke meja hye gi dan leeteuk. Hye gi kaget melihatnya, leeteuk tertawa kecil melihat ekspresi hye gi. Ia kemudian mengeluarkan hape dan tiba-tiba. Jpreeet~ suara kamera leeteuk berbunyi. *ada suara hape gitu*.
Hye gi memandang ke arah leeteuk dengan seketika.
Leeteuk tertawa terbahak bahak sambil melihat ke arah hape nya.
“kau harus melihat ekspresimu tadi hye gi..ahahaahaa” leeteuk tertawa lepas sambil menyodorkan hapenya ke hye gi.
“omona..oppaaaaa..” teriak hye gi ke leeteuk setelah melihat wajah konyolnya ketika melihat ice cream yang dibawa pelayan ke arahnya.
“hahahaaa…lucu bukan..” leeteuk masih tertawa.
“hahaa..” hye gi ikut tertawa bersama dengan leeteuk. Leeteuk benar-benar membuat perasaan hye gi semakin tenang saat ini. Mereka terus tertawa dan bercanda malam itu.

* * *

#esok pagi~
Hari ini donghae akan pergi keluar kota untuk melakukan paktek lapangan. Sedangkan eunhyuk harus keluar negri untuk bertemu dengan relasinya. Hye gi hanya bisa mengiyakan semua yang dilakukan oleh kedua kakaknya.
Lagipula, chiyoko sudah berjanji akan menginap sementara waktu selama donghae dan eunhyuk tidak ada di rumah.
“apakah kau tidak apa-apa aku tinggal hye gi..” tanya donghae ketika akan pergi.
“tentu oppa..chiyoko akan menginap disini..aku tidak akan kesepian..” jawab hye gi dengan senyum.
“baiklah..aku akan pergi kira-kira satu minggu..kau jaga dirimu baik-baik yah..” terang donghae sambil mengusap kepala hye gi. Hye gi mengangguk.

Tidak lama berselang setelah donghae pergi. Terdengar suara ketukan pintu. Hye gi yang sedang menggunakan sepatunya untuk berangkat kuliah pun segera membuka pintu.
“teukie..” suara hye gi.
Leeteuk tersenyum. “ne..tadi donghae menghubungiku untuk menyuruhku menjemputmu..katanya tidak ada yang mengantar jemputmu beberapa waktu ini..” terang leeteuk.
Hye gi terdiam. Ya, yesung memang sudah memberitahukan kepada hye gi bahwa beberapa waktu kedepan dia akan sangat sibuk di luar negri dan tidak bisa mengantar jemput hye gi. Tapi bagaimana donghae oppa bisa tau ucap hye gi dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar