Jumat, 22 April 2011

Loves Hye Gi part 6

“Kenapa dia tidak datang juga?” gerutu Hye gi di bangku tepat ditempat Seungri duduk tadi malam. Hari ini seungri mengajaknya bertemu di taman itu.
Senyum Hye gi mengembang kala dia ingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan seungri saat itu.
“Heey..apa yang kau lakukan..senyum2 sendiri..” suara seungri terdengar dari arah belakang bangku panjang itu.
Hye gi bergegas membalik tubuhnya. “oppa…bukan apa apa..apakah aku tidak boleh senyum..nggak kan..” Jawab Hye gi dengan wajah cemberutnya.
Seungri mengelus kepala Hye gi. “heey..ayolah..masa hanya karna aku berkata begitu,,wajahmu bisa merah tomat begitu” seungri tertawa melihat wajah Hye gi yang memerah karna malu.
“haah..merah,,” Hye gi memegangi pipinya. “nggak kok..oppa bo’ong aah..”
Seungri tertawa dengan lepasnya. Mereka pun memulai hari itu dengan makan kimchi di salah satu kedai dekat taman itu.
Mereka menghabisakan waktu satu hari itu hanya dengan tertawa dan bercanda. Sesekali Hye gi menjahili seungri dengan menghancurkan tatanan rambut seungri.
Dan sampai dengan sore hari, mereka kembali duduk di bangku tempat mereka bertemu di pagi hari tadi. Seperti kebiasaan Hye gi biasanya, dia minta belikan seungri Ice cream dan duduk di bangku itu.
“Hye gi..” seungri mulai bersuara.
Hye gi memalingkan wajah ke arah seungri. “Ne..wae??”
“ada satu hal penting yang harus ku katakan kepadamu” seungri menatap mata Hye gi dalam. “hal yang penting..hal yang sebenarnya aku tidak yakin apakah aku bisa mengatakannya atau tidak kepadamu”
Hye gi memiringkan kepalanya. Kemudian membalik arah tubuhnya ke arah seungri. Dia yakin hal yang ingin dikatakan oleh seungri bukan sesuatu yang tidak penting, karna mata seungri saat ini sedang memperliatkan mata seseorang yang tengah dilema dan bepikir keras untuk suatu rahasia.
“wae oppa..?? ada apa??” suara Hye gi lirih.
“aku harus pergi” jawab seungri yang diiringi tundukan kepalanya.
Hye gi terlihat bingung. “pergi?? Kemana?? Berapa lama??” pertanyaan bertubi-tubi diarahkan oleh Hye gi ke seungri.
“Amerika..untuk waktu yang lama” seungri mengangkat wajahnya dan kembali menatap Hye gi. “sungguh sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini semua..”
Hye gi terperanjat, pikirannya saat ini benar2 kosong. Hanya ada suara dari kalimat yang baru saja diucapkan oleh seungri. “untuk apa oppa??” tanya Hye gi dengan suara bergetar.
Seungri memegangi tangan Hye gi dengan erat. “aku disuruh untuk kuliah disana, ayahku sudah menunggu disana” jawab seungri untuk menenangkan Hye gi. “aku pasti akan kembali, aku berjanji..”
“ayah??” hye gi memiringkan kepalanya. “Pak Hankyung?”
“hmm..sepertinya aku memang harus memberitahumu akan hal ini” seungri memulai penjelasnya. “aku bukanlah anak Pak Han,,dan yesung bukanlah kakak kandungku..dia adalah anak dari Pak Han yang merupakan staf guru di sekolah milik ayahku..jadi kami sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun sama sekali” seungri menjelaskan.
“lantaas” Hye gi masih bertanya dengan suara bergetarnya.
“begitulah..” jawab Seungri lagi. “dulunya yesung juga merupakan murid di SMA param,,dia memiliki prestasi yang menakjubkan,,namun, saat itu Pak Han tidak mempunyai dana untuk membiayai yesung untuk kuliah…sampai akhirnya ayahku berpikir untuk menyekolahkannya di Amerika..dan pada saat itu pula ayah, ibu dan 2 saudaraku pindah ke Amerika.”
“begitukah” Jawab Hye gi singkat.
“yah..begitulah..sejak saat itu..aku yang masih sekolah di sekolah menengah pertama ditinggal oleh keluargaku sendiri disini..setiap hari para pembantu bolak balik ke rumah untuk melayaniku..sampai aku memasuki usia sekolah menengah atas..aku meminta ayah untuk tidak lagi menyuruh pembantu ke rumah..dan setelah 5tahun..yesung hyung kembali ke korea untuk menjenguk ayahnya yang sedang sakit parah”

Hye gi hanya bisa diam mendengarkan semua penjelasan Seungri. Sekarang yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana dia melanjutkan hidupnya. Bagaimana ia menjalani hari-hari tanpa seungri, tanpa seorang kakak laki-laki yang begitu dicintainya. Siapa lagi pemberi semangat terbesar nantinya. Siapa lagi orang yang setiap hari membelikannya ice cream. Siapa ..siapa..siapa.. pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di kepala Hye gi.

Tiba-tiba ia merasakan pipinya menjadi hangat, tanpa terasa air mata yang sedari tadi diusahakannya untuk tidak keluar mulai mengalir. Semakin deras dan semakin deras, dia merasakan dadanya semakin sesak, menahan suara tangisnya.
Tanpa diduga, tiba-tiba saja seungri memeluk Hye gi dengan eratnya.
“aku berjanji, aku akan pulang..aku pasti pulang..percayalah itu..aku akan kembali menjadi seungri oppa lagi..orang yang selalu ada untukmu..”
Tangis Hye gi semakin jadi, kini ia tidak lagi dapat menahan rasa sedihnya itu. Suara isak tangisnya terdengar jelas di telinga seungri, dia terus menangis. Sampai, tiba-tiba matanya terasa gelap dan tubuhnya pun melemah.

* * *

Perlahan mata Hye gi terbuka. Dadanya masih terasa sakit, mungkin dia menangis dengan sangat tadi. Tadi..? oh, tunggu dulu. Hye gi membuka matanya dan melihat matahari sudah bersinar. Tubuhnya enggan untuk diajak bekerja sama untuk bangkit dan membawanya keluar kamar.
Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar terbuka, mata Hye gi pun tertuju pada sosok yang akan memasuki kamarnya.
“Hae oppa..” ucap Hye gi pelan.
Donghae tersenyum simpul, terlihat dia tengah membawa satu mangkok bubur dan segelas air putih. “sekarang kau makan yah..” ucap donghae dengan ramah.
“oppa..kenapa aku bisa disini..?” Hye gi masih sedikit kebingungan.
Donghae tersenyum kecil. “hmm..sepertinya kau benar-benar tidak tau apa yang terjadi padamu..” donghae memulai penjelasannya. “kemaren sore seungri datang mengantarkan kau..kau pingsan dan tidak sadar sampai pagi ini…sepertinya seungri telah memberitahukanya kepadamu yah..”
sejurus dengan kata-kata donghae pikiran Hye gi kembali melayang dengan yang terjadi sore kemarin. Bagai petir disiang hari yang cerah, begitu mengejutkan bagi Hye gi. Dia benar-benar terpukul dengan hal yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Melihat wajah adiknya yang tiba-tiba berubah menjadi sedih donghae pun memulai pembicaraan lagi. “hmm..baiklah, sekarang waktunya kau makan..kau pasti lapar..karna tadi malam kau tidak makan apapun..” donghae tersenyum “mau ku suapi” ucap donghae ringan. Hye gi hanya memberikan anggukan kecil.
Ditengah acara makan pagi Hye gi di pagi itu. Hye gi bertanya kepada donghae. “ Hae oppa…jadi..? apakah kau mengetahui hal ini sebelumnya..”
Gerak tangan donghae yang tengah mengaduk bubur pun terhenti mendengar pertanyaan dari adiknya itu. “jadi apa??” tanya donghae pelan.
“jadi hae oppa sudah lama mengetahui hal ini??” tanya Hye gi lantang.
Donghae langsung terperanjat, dia terkejut akan pertanyaan yang di ajukan Hye gi kali ini, dia benar2 bingung harus menjawab dengan bahasa apa. Donghae pun menarik napas. “hmm..belum lama,,dan saat aku mengetahuinya aku sama terkejutnya sepertimu..pada saat itu yang ada dipikiranku hanya kau Hye gi..aku bingung bagaimana mengatakan hal ini padamu..” donghae mencoba membela dirinya.
Hye gi hanya tertunduk. Wajahnya yang masih pucat mencoba menaikkan sedikit otot pipinya agar bisa tersenyum kepada kakaknya itu. “ne oppa..aku percaya apapun yang hae oppa katakan..walau bagaimanapun..hae oppa tetap menjadi oppa terbaikku” hye gi tersenyum simpul.

* * *

#2 minggu kemudian

Dan akhirnya, hari yang benar2 ditakuti oleh seungri dan Hye gi pun tiba.
Hari ini, pada jam penerbangan pagi Seungri segera akan menaiki pesawat untuk segera meyusul keluarganya di Amerika. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi, dan pesawat seungri akan berangkat tepat pada jam 07.00 ini. Namun derak langkah, harum ataupun bayangan Hye gi belum juga muncul. Seungri sangat resah akan hal ini. Berulang kali dia berusaha menelpon Hye gi, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Yesung yang melihat keadaan seungri pun mencoba menghampirinya. “kau berharap dia datang bukan?” tanya yesung
“tentu hyung..dia yang paling ku harapkan untuk mengantarkan kepergianku.” Jawab seungri tegas.
“hmm..aku mengerti,,tapi pasti akan sulit juga untuk Hye gi melepaskan seseorang yang disayanginya secara langsung.” Yesung mencoba menenangkan.
“tapi hyung..” perkataan seungri terpotong tatkala dia melihat sosok yang ditunggu nya dari tadi berdiri tepat sejurus dihadapannya. Seungri segera berdiri “Hye gi..” suara seungri.
Gadis itu tetap diam mematung, dia terus menatap tajam ke arah seungri. Berharap sebuah kejaiban terjadi sehingga seungri tidak jadi pergi meninggalkannya. Wajahnya pagi itu tidak terlalu rapi, matanya terlihat bengkak karna menangis, dia hanya menggunakan sweater, syal dan celana pendek selutut.
Melihat hal itu hati seungri benar2 sakit. Bagaimana nantinya kalau aku pergi, sedangkan sekarang saja dia sudah begini ucap seungri dalam hati. Seungri mencoba menguatkan kakinya dan berjalan menuju Hye gi.

Hye gi terus menatap lurus kedepan. Dilihatnya seungri semakin mendekat dan akhirnya tepat dihadapannya. Matanya tetap menatap lurus ke wajah seungri, tubuhnya benar2 terasa lunglai, lidahnya terasa amat kelu kala itu sangat sulit untuk berkata.
Tiba2 saja tanpa disadarinya dadanya kembali sesak dan akhirnya mulai menangis. Seungri yang melihat hal ini lantas langsung memeluk gadis yang disayanginya itu.
“jangan takut, oppa pasti kembali, yakinlah” seungri berbisik kepada Hye gi.
“ne..” jawab Hye gi parau. “saranghaeyo oppa”
Seungri tersenyum, rasa gundahnya semakin berkurang kala Hye gi mengungkapkan bahwa dia mencintainya. Dipeluknya gadisnya itu erat. “oppa akan terus memperhatikanmu, dan kalau kau butuh tempat curhat oppa selalu stand by untukmu baik melalu telpon maupun internet”.
Hye gi mengangkat kepalanya menatap seungri. “lalu, bagaimana kalau aku ingin ice cream darimu oppa?” tanya Hye gi dengan suara yang terdengar mulai tegar.
Seungri tersenyum, melepas pelukkannya dan menarik Hye gi ke arah Yesung.
“hmm” Hye gi terlihat bingung.
“yaah..ini dia..yesung hyung lah yang akan menjadi penggantiku disini, dia akan mengantari mu ice cream setiap hari” seungri menjelaskan.
“yesung oppa??” Hye gi masih bingung. “membelikan aku ice cream..”
Seungri menggenggam tangan hye gi, mendekatkannya di dadanya dan menatap Hye gi tajam. “iyah,,dan nanti, setelah aku menyelesaikan kewajibanku disana, aku akan kembali untuk membelikan mu ice cream lagi” seungri tersenyum, yang kemudian dibalas senyum simpul Hye gi.
Dan hari itu, hari yang berat bagi Hye gi dan seungri. Tapi dengan keyakinan dari seungri, Hye gi pun semakin mengerti dan kuat untuk merelakan seungri.

Finally, suara panggilan penerbangan pun berbunyi. Saat itu pula seungri kembali memegangi tangan Hye gi erat. Secara perlahan dia mendaratkan sebuah ciuman ke kening Hye gi. Dan segera pergi meninggalkan Hye gi dengan seulas senyum yang indah.

* * *

#2tahun kemudian
Hari ini merupakan hari pertama Hye gi memulai kuliahnya. Yah, setelah dua tahun ia bersekolah di SMA Param, akhirnya dia lulus dengan predikat yang amat memuaskan. Dan saat ini, dia pun kuliah di Universitas bergengsi di Seoul.

_ruang tamu rumah Hye gi_
Hye gi terlihat sedang asik memakai sepatu baru yang dibelikan oleh eunhyuk atas keberhasilannya lulus dengan nilai tinggi. Dia terus tersenyum sambil menatap ke arah sepatu itu.
“hey ..Hye gi..ada apa denganmu..senyum2 begitu..kau sudah gila” celetuk donghae.
Hye gi mendongakkan kepalanya. “haiiis..gila?? apa maksudmu oppa..” Hye gi bangkit “kau mau ku jitak yah” kecam Hye gi sambil berpose seolah ingin menjitak Donghae.
Donghae segera berlari meninggalkan Hye gi dan keluar rumah.
“Hye gi..bergegaslah..ini yesung hyung sudah datang..” Donghae berteriak dari luar rumah.
“ne oppa..” Hye gi menyahut dan segera bangkit dari duduknya, kemudian menghampiri yesung.

_luar rumah_
“oppa..” Hye gi memberikan senyum simpul. “sudah lama kah?.” Tanya Hye gi.
“ani..baru saja kok..” balas yesung. “ayolah bergegas..kau tidak ingin melewatkan moment hebat di awal kuliah mu kan..”
“yaa..”
Mereka berduapun segera pergi ke kampus Hye gi. Yah,, sekarang hubungan antara Hye gi dan Yesung sangat baik. Semenjak Seungri pergi, setiap hari yang menemani Hye gi adalah yesung. Setiap hari yesung mengantar jemput Hye gi. Walaupun sebenarnya hye gi sudah mencoba menyuruh yesung berhenti untuk mengantar jemputnya. Tetapi setiap kali Hye gi mengatakan hal itu yesung hanya menjawab. “ayolah Nona Hye gi,,aku adalah pengganti seungri..aku tidak ingin seungri kecewa karna aku tidak memperhatikanmu”. Dan kalimat itulah yang selalu membuat Hye gi termenung diam. Yah..sudah dua tahun berlalu setelah kepergian seungri, dan sangat banyak kejadian yang dilalui oleh Hye gi tanpa seungri. Setiap hari Hye gi mengirimkan email ke seungri, menceritakan segala hal yang terjadi padanya. Dan setiap hari pula seungri membalas email email itu. Kadang kala melakukan aktifitas berwebcam. Mereka saling bercanda, curhat dan sebagainya. Seungri yang selalu menceritakan bagaimana sekolah di Amerika, bagaimana ia merindukan kehidupan di seoul. Dan Hye gi yang sering mengeluh dengan semua tugas-tugasnya di sekolah. Setiap hari pula, disaat sore hari, yesung datang ke rumah Hye gi untuk mengantarkan satu corn ice cream yang biasa dibelikan seungri.
Hal itu benar-benar membuat hye gi senang. Dia tetap merasa bayangan seungri selalu ada untuk melindunginya.

* * *

_Kampus Hye gi_
Hye gi keluar dari mobil yang ditumpanginya bersama yesung. Dia memulai langkahnya, benar-benar universitas yang luas. Hal ini sama seperti disaat dia pertama kali menginjakkan kakinya di SMA Param.
Rasa gugup pun menghampiri Hye gi. Dia mulai memasuki pagar Universitas itu, mulai memasuki koridor-koridor gedung disana. Melihat banyak mahasiswa bercanda tawa dipinggir-pinggir koridor.

“Hye gi..” sapa seseorang yang tepat berada di belakang Hye gi.
Hye gi pun membalik badannya. Tepat dihadapannya saat itu dia melihat seseorang yang benar-benar tidak asing lagi baginya. Yah,,dia adalah Leeteuk, teman donghae di SMA Param dulu. “Teuk oppa..” sapa Hye gi dengan senyuman setelah yakin yang dilihatnya itu adalah leeteuk.
Leeteuk mengemangkan senyumnya. “waah..ini benar-benar kau Hye gi..” leeteuk sedikit memukul pundak Hye gi. “kau kuliah disini??..” tanya leeteuk.
“ne oppa..” jawab Hye gi. “oppa juga??” tanya Hye gi lagi.
“yah..aku kuliah disini..waah..kalau begini..setiap hari kita akan bertemu terus yah..” Leeteuk berucap lagi. Hye gi hanya tersenyum. “kalau begitu,,oppa pergi dulu yah..oppa ada kelas pagi ini..” leeteuk bergegas pergi meninggalkan Hye gi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar