#toko roti
“sebenarnya kau ingin membeli kue apa??” seungri mengejutkan Hye gi yang tengah asik memandangi beragam kue yang berbaris di toko kue.
“eeh..aku..kue ulang tahun oppa…untuk eunhyuk oppa..” Hye gi menjawab dengan masih memandangi kue-kue yang berjajar.
“lantas kau ingin membelikan kue seperti apa?? Sepertinya orang toko sudah banyak memajang beragam kue ulang tahun di kaca itu..” seungri berucap sambil menunjuk ke arah lemari kaca yang tengah dipandangi Hye gi.
“aku bingung oppa…hyuk oppa tidak terlalu menyukai kue ulang tahun”
“looh…lantas knapa kau membelikannya kue..??”
“ituu..karna aku sudah amat bingung apa yang lagi yang harus kuberikan pada hyuk oppa” Hye gi menjelaskan. “sepertinya semua yang dia butuhkan sudah dimilikinya”
“oh ya..kau yakin?” seungri menjawab kata-kata Hye gi dengan senyum penuh arti.
“maksud oppa” Hye gi mengerutkan kening.
“ikut aku..” seungri segera menarik tangan Hye gi.
* * *
Saengil cukhae hamnida..saengil cukhae hamnida..
Saengil cukhae..saengil cukhae..saengil cukhae hamnida..
Hye gi, seungri dan donghae mengejutkan eunhyuk pada saat dia baru datang dari kantornya. Senyumnya mengembang lebar. Dia memandangi dinding-dinding rumah yang jauh berbeda dari tadi pagi pada saat dia tinggalkan. Banyak foto-foto besar yang bergantungan di dinding itu. Foto-foto entah itu mereka bertiga ataupun bersama dengan ayah dan ibu mereka.
“saengil cukhaeyo oppa” ucap Hye gi seraya memeluk kakaknya itu.
Eunhyuk masih linglung dengan perubahan di dalam rumah itu.
“ada apa dengan..” eunhyuk menunjuk ke arah dinding rumahnya.
“hanya bernostalgia hyung” jawab donghae dengan senyuman.
Hye gi pun segera merangkul tangan kakaknya itu dan segera menariknya ke arah dapur. “oppa..kita makan dulu yah..”
Sesampainya di dapur eunhyuk kembali dibuat menganga oleh ketiga manusia ajaib itu. Semua makanan kesukaan mereka sekeluarga sekarang terhidang di atas meja makan berbentuk persegi panjang itu. Eunhyuk terdiam, berdiri dan membeku.
“ayo..hyung..kita makan..” ucap seungri ramah.
“eeh..haah..iya..makan..” jawab eunhyuk linglung.
Mereka pun menikmati malam itu dengan banyak canda bahagia. Sepanjang malam mereka tertawa dan menikmati berbagai macam hidangan yang tersedia.
* * *
Hari demi hari pun berlalu. Hubungan hye gi dan seungri pun semakin baik. Sekarang ini bukanlah hanya beberapa orang yang mengetahui tentang hubungan mereka berdua.
“Hye gi..” seungri menegur Hye gi yang tengah asik menghabiskan ice cream dan duduk di samping seungri.
“hmm..” jawab hye gi dengan masih sibuk dengan ice cream nya.
“sepertinya aku tidak bisa menemanimu beberapa waktu” seungri berucap dengan hati-hati.
“memang oppa mau kemana..mau keluar kota yah..berapa lama??” jawab hye gi sambil masih menjilati ice cream corn nya.
“bukan..” seungri menjawab dengan nada rendah.
“lantas” tanya hye gi dengan sedikit gugup.
Seungri memutar tubuhnya untuk bisa jelas melihat gadisnya itu. Hye gi sedikit bingung, dia merasa bahwa seunngri sungguh-sungguh ingin mengatakan sesuatu hal yang penting.
Dia pun ikut memutar tubuhnya dan membalas menatap seungri.
“sebenarnya ada apa oppa??” ucap Hye gi gugup. Seungri masih terus menatapi gadisnya itu. “oppa” hye gi mengibarkan tanganya di depan seungri. Seungri sedikit tersentak dan segera menundukkan kepalanya.
“akuu…” seungri berdiam. Dia menarik napas panjang kemudian menghaembuskannya. “sudahlah..bukan apa-apa..kenapa aku jadi bicara ngelantur gini yah” seungri membalik keadaan yang tadi tegang menjadi aneh dengan wajah gugupnya menjadi senyumannya.
“oppa..” hye gi sedikit mengingatkan seungri. “ada apa sebenarnya??” hye gi memandang seungri dalam.
“hey..hye gi..ayo lah..bukan apa-apa..aku tadi tengah memikirkan sesuatu .. makanya kata-kataku melantur.” Seungri mencoba menenangkan hye gi. “sudah selesai makan ice creamnya…kalau sudah..kita ke rumahku dulu yah..ada yang ingin ku ambil”
“he’em..” jawab hye gi singkat.
Mereka pun segera berangkat ke rumah seungri. Setibanya disana hye gi terpukau melihat rumah besar dengan cat hijau, rumah dengan dua lantai yang banyak memiliki kaca. Dari luar terlihat tangga yang berada tepat di samping kaca besar transparan. Sangat enak dipandang.
Seungri segera menurunkan Hye gi dan mengajaknya kedalam rumah itu. Hye gi duduk di sofa di ruang tamu rumah itu. Ruang tamu yang sangat indah, dengan sofa yang sangat gaya anak muda, berwarna kuning, sangat empuk. Seungri pun menyuruh Hye gi menunggu sebentar. Seungri segera bergerak ke arah dapur yang masih bisa terlihat dari ruang tamu tersebut. Sepintas Hye gi melihat seungri mengambil segelas air putih dan meminumnya dengan sesuatu yang dimakannya. Seperti obat bisik Hye gi kepada dirinya sendiri. Seungri pun kembali dengan dua gelas es lemon.
“ini dia..es lemon untukmu” seungri menyodorkan segelas es lemon kepada Hye gi.
“oppa” hye gi menegur seungri dengan penasran.
“iya..” jawab seungri setelah meneguk es lemon yang dibawanya tadi.
“apa yang kau makan di dapur tadi?? Obat??” tanya Hye gi.
Seungri tersenyum. “bukan kok..itu tadi cuman vitamin harianku..hari ini aku lupa memakannya”
“owh..”
* * *
“hey..seungri..dari mana kau?” sapa yesung saat melihat seungri tengah mencari botol minuman di dalam lemari es.
“oh..hyung..aku baru habis mengantarkan Hye gi ke rumahnya..tadi dia sempat ke sini kok hyung..” jawab seungri sambil masih mengudak isi lemari es nya, berharap mendapatkan makanan. “hyung..kemana pindahnya kue yang kubeli kemarin?” seungri kebingungan melihat tart yang dibelinya kemarin tidak ada di dalam kulkas.
“hmm..sepertinya kemarin..sebentar ku ingat-ingat…” yesung berdiam sebentar. “oh.. iyaa..aku pindahkan ke lemari dipojokan sana..” yesung menunjuk ke arah sebuah lemari kaca yang berada di pojokan dapur.
“oh..baiklah..aku ambil..” seungri menutup lemari es dan bergerak kearah lemari yang dimaksud oleh yesung. “naah..ini dia..kau mau hyung..” seungri mengeluarkan sebuah kue bulat kecil, hanya sekitar sebesar hentangan telapak tangan. Dilapisi coklat dan selai strawberry, sangat manis.
“oh..tidak usah..aku tidak terlalu suka selai itu” yesung menjawab dengan santai.
“baiklah..kalau begitu aku menghabiskannya sendiri” seungri segera mengambil sendok dan memulai melahap tart itu. Yesung hanya duduk tenang memperhatikan adiknya itu memakan tart nya.
“seungri..” yesung memulai pembicaraan lagi.
“apa?” jawab seungri dengan mulut penuh dengan coklat.
“apa kau yakin dengan keputusanmu?” yesung bertanya dengan ragu.
“keputusan?..hmm..entahlah hyung..aku masih ragu..tapi kita harus bagaimana lagi..demi kebaikanku dan dia..” seungri memperbaiki duduk nya dan berkata dengan serius.
“dia..??” yesung mengernyitkan dahinya.
“yaah..dia..Hye gi..” seungri menjawab singkat.
“hmm..tapi kau yakin ini tidak akan membawa penyesalan nantinya.?”
“tidak lah hyung..tentu saja tidak..walaupun aku masih sedikit ragu..tapi aku harus benar-benar melawan rasa ragu itu..” seungri menjawab dengan tenang.
“jadi..” kata-kata yesung terhenti.
* * *
“annyeong” teriak Hye gi saat memasuki rumahnya.
“annyeong..” jawab seseorang dari arah dapur.
Hye gi pun melangkah ke arah tangga yang tepat didepan dapur. Sampai langkahnya terhenti saat melihat donghae tengah berutak dengan alat-alat dapur.
“…” Hye gi mundur beberapa langkah. “hae oppa..”
Donghae tersentak dan langsung membalik tubuh. “eeh..hye gi..udah pulang,,” donghae tersenyum ramah. “bagaimana hari mu..? menyenangkan?”
“menyenangkan ??” hye gi memiringkan kepala. “kenapa bertanya begitu?”
Donghae sedikit salah tingkah. “ehh..gak papa..cuman nanya aja kok..emang gak boleh apa..? kan ceritanya aku perhatian..” donghae berucap sambil menaik turunkan alisnya.
Hye gi tertawa. “hahaa..ada-ada saja kau ini…” Hye gi melangkah mendekati donghae. “heey..memasak apa??” Hye gi mencoba menengok ke arah panci yang bertengger diatas kompor yang berada di belakang donghae.
Donghae mencoba memberi jalan Hye gi untuk memastikan isi panci tersebut. Hye gi membukanya, tercium aroma nikmat sayur yang ada di dalam panci tersebut.
“hmm..sepertinya enak..untuk makan malam ini??” tanya Hye Gi.
“hmm..bukan..” jawab donghae singkat.
“lantas”
“untuk ku bawa ke rumah seungri malam ini” donghae menjawab penuh semangat sambil memainkan sendok sayur yang dibawanya.
“rumah seungri?” Hye gi sediit bingung
“yaaapz..sudah..sana..sana..bersihkan mukamu itu dulu..mandi sekalian..bauu iih.” Donghae berucap sambil memegang pundak Hye gi dari belakang dan menggiringnya ke arah tangga.
“ieeeh..hae oppa fitnah deh..orang wangi gini kok...” Hye gi naik sambil tertawa kecil.
* * *
“donghae..” seungri menongak ke arah donghae. “duduklah..” dan mempersilahkan donghae duduk di bangku taman tempatnya duduk sekarang. Mereka berdua baru saja menyelesaikan acara makan-makan mereka malam ini.
‘Seungri.” Donghae berucap pelan. “apa kau yakin dengan semua ini”
Seungri tersentak kaget dan kemudian tersenyum. “heey..ada apa dengan mu donghae..” seungri memukulkan sikunye ke arah tangan donghae. “bukan kah kau tau bagaimana jika aku sudah mengambil suatu keputusan..tenang saja..aku sudah memikirkannya”
“lantas..bagaimana dengan Hye gi..apa kau belum mengatakan hal ini??”
Seungri sedikit tunduk, dan kemudian kembali mengangkat wajahnya.
“hmm..tentang Hye gi..aku belum tau kapan aku bisa mengatakan hal ini kepadanya…setiap kali aku ingin menatakannya..tatapan Hye gi membuatku mengurungkan niatku itu..”
“lantas..apa kau ingin dia tidak mengetahui hal ini??” tanya donghae.
“tidak..dalam waktu dekat aku akan mengatakannya..tapi dengan cara lain..agar dia bisa merelakanku dengan baik..” seungri menjelaskan.
“maksudmu??”
* * *
“Whaaaaaaa…” suara banyak orang banyak tiba-tiba saja mengejutkan Hye gi.
“waaa~” Hye gi setengah teriak. “Chiyoko..kau mengagetkanku saja” Hye gi memukulkan buku yang tengah dibacanya ke wajah Chiyoko.
“iiih..kok cuman aku yang dipukul..tersangka nya juga ada Minji ama Hana looh..” Chiyoko begerutu. Sambil menunjuk ke arah Hana dan minji. Hana dan Minji hanya tertawa kecil.
“ada apa kau..tumben sekali ada di sini?” Minji bertanya tentang keberadaanku yang tengah duduk di samping kolam berenang.
“bukan apa-apa…hanya mencari suasana baru” Hye gi menjawab.
“hmmph..Hye gi..kami ingin mengajakmu makan malam bersama..kau mau ikut” Hana bertanya kepada Hye Gi. Hye gi menerawang, dia mengingat apakah dia ada janji makan malam.
“kapan.?” Hye gi bersua.
“malam ini..” Chiyoko menimpali. “tentu kau bisa kan Hye gi..sudah sangat lama kita tidak makan malam bersama”
“hmm..sepertinya aku bisa..” ucap Hye gi dengan santai.
“baiklaah..kalau begitu malam ini kita berkumpul di rumahku” ucap Chiyoko dengan penuh semangat.
* * *
“waaw..Hye gi..dimana kau membeli baju itu..baguus..jadi mupeng pengen shoping” chiyoko memulai pembicaraan di Restoran, Hye gi memang datang terlambat malam itu, dan dia menyuruh teman-temannya untuk lebih dulu pergi ke restoran.
“owh..baju ini..ini hadiah dari eunhyuk oppa”
“hwaa~ seharusnya aku juga” ucap chiyoko. Mata ketiga temannya lantas langsung mengarah ke arahnya. “heey..apa yang salah..aku hanya berharap..”
Hye gi, hana, dan minji pun tertawa. Mereka begitu menikmati malam itu. Hye gi pun melupakan hal yang membuatnya banyak merenung hari ini.
* * *
Seungri merenung dan menerawang, terus memandangi langit kota seoul yang indah malam itu. Dia tengah duduk di sebuah bangku panjang di taman tempat dia pertama kali bertemu dengan Hye gi. Berharap hal yang akan dia lakukan merupakan kesalahan dalam takdirnya. Alunan musik dari pentas musik jazz yang tidak jauh dari taman itu menambah hanyut pikiran seungri yang ke sana kemari. Dalam pikirannya saat ini hanyalah Hye Gi, bagaimana caranya memberitahu hal yang ingin dilakukannya itu.
Biip~ biip~
Hape seungri bergetar. Ternyata ada sebuah pesan singkat dari Ayahnya di Amerika.
‘Seungri, ayah harap kau secepatnya
Memastikan keberangkatanmu’
Seungri menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan sangat keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar