“hey hyung..ada apa??” seungri stengah berteriak kepada yesung sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.
“eeh…gak papa..tadi ada kucing di tengah jalan..maaf…tadi sangat tiba-tiba” yesung menjawab dengan nada gugup. Yesungpun kembali menjalankan mobilnya.
“ehmm..jadi kau menyukai gadis itu?” yesung kembali memulai pembicaraan. Setelah cukup lama mereka tidak berkata-kata dimobil itu.
“gadis?? Siapa hyung??” seungri menikkan alisnya.
“Lee Hye Gi..adik temanmu itu..”
“owh..bukan hanya suka hyung…aku sangat mencintainya..dia benar-benar gadis yang mandiri..baik dan perhatian..”
Yesung menelan ludah.
“oeya hyung…apa kau ingat..dia itu gadis yang kau tabrak waktu itu”
Yesung terperanjat. Dia memperbaiki posisi duduknya. “kutabrak?? Kapan??”
Yesung menjawab seungri dengan nada sedikit berbeda. Tidak seperti seorang yang bertanya.
“iya hyung..masa lupa sih..yang waktu itu di taman..yang waktu itu hyung marah karna aku menolongnya” seungri menjelaskan.
“oya?? Hmm..entahlah..aku sudah sedikit melupakannya”
Mobil seungripun sampai di depan rumah Hye gi. Terlihat banyak pelayat yang datang hari itu. Mungkin karna ibu Hye gi dikenal banyak orang karna dia seorang penjual bunga yang ramah. Seungri dan yesung pun memasuki rumah yang tidak terlalu besar itu. Yesung terus berjalan mengikuti adiknya itu. Sampai akhirnya mereka memasuki ruang tengah. Tempat dimana jenazah ibu Hye gi diletakkan. Disana hanya terlihat donghae,eunhyuk, dan beberapa tetangga mereka mengelilingi jenazah tersebut. Yesung pun duduk tepat disamping eunhyuk. Sedangkan seungri segera menghampiri donghae untuk menanyakan Hye gi.
Setelah bertegur sapa dan menanyakan Hye gi kepada donghae, seungri terlihat menuju ke arah lebih dalam rumah itu. Yesung memandangnya dari jauh.
Saat eunhyuk memundurkan tubuhnya untuk bangkit dan membalikkan badannya tiba-tiba dia menabrak yesung yang berada di samping belakangnya.
“oops..maaf..sekali lagi maaf..” eunhyuk gelagapan. Suaranya terdengar parau.
“owh..tidak apa-apa..seharusnya aku yang minta maaf..karna tidak permisi sebelumnya saat ingin duduk disini.”
“owh..tentu tidak a..” tiba-tiba kata-kata eunhyuk terputus saat melihat wajah orang yang ditabraknya. “yesung-ssi..kau kah ini??”
Yesung sedikit melongo. Wajahnya memperlihatkan ekspresi kebingungan dan berusaha mengingat.
“yesung-ssi..hmm..kau pasti lupa padaku” eunhyuk mengembangkan sedikit senyum “aku eunhyuk..di SMA Param..kau ingat..” eunhyuk berusaha mengingatkan.
“hmm..eunhyuk..eunhyuk..” yesung memainkan jarinya berusaha mengingat. “yaa..aku ingat..eunhyuk yang duduk dibelakang..dipojok..iya kan”.
“yaa..itu aku..yesung-ssi..bukan kah kau keluar negri?”
“hmm..ingatkah kau..ini sudah 5tahun berlalu eunhyuk..aku sudah kembali..oya..eunhyuk…kau masih tinggal di perempatan dekat taman itu kan?”
Eunhyuk tersenyum masam. “ sudah tidak..sekarang..inilah rumahku”.
“looh..berarti ini..” kata-kata yesung terhenti sambil menunjuk ke arah jenazah ibu Hye gi.
“iyaa..ibuku” eunhyuk tertunduk.
* * *
Hari ini Hye gi tidak dapat bangkit dari tidurnya. Tubuhnya terasa sangat lelah. Bernapas pun terasa sulit. Sedangkan kedua kakaknya tidak dapat menjaganya hari ini. Eunhyuk sibuk dengan pekerjaannya sedang kan Donghae sedang menghadapi ujian akhir nya.
Bip~bip~. Tiba-tiba handphone Hye gi bergetar.
“Yoboseyo” ucap Hye gi dengan amat pelan.
“Hye gi..dimana kau..? kau ingatkan kita ada janji hari ini…” ucap seorang gadis dari kejauhan.
“ehh..Yoko-chan…maaf..sepertinya aku tidak bisa ikut..”
“looh..knapa??”
“aku sedang sakit sekarang..”
“benarkah..ya ampuun…Hye gi..knapa tidak bilang..baiklah..kalau begitu kami akan segera ke rumahmu”
“owh..tidak perlu Yoko-chan..aku bisa sendiri kok”
Terdengar desah napas Chiyoko “hm..memang ada siapa yang mengurusmu disana?”
“ttidak ada..aku sendirian” jawab Hye gi dengan sedikit menahan perih dilehernya.
“looh…lantas knapa kami tak boleh ke sana?” Chiyoko berdiam sebentar “atau jangan-jangan kau bersama seungri yah…ayoolaah…mengaku saja..”
“heey…apa-apaan kau ini..aduuh” Hye gi merintih karna teriakannya kepada Chiyoko membuat lehernya semakin sakit.
“haduuh..sudahlah..ke rumahmu ataupun tidak semestinya aku tidak perlu meminta ijin”
“hmm” Hye gi hanya bisa pasrah. Karna dia tahu watak temannya itu, dia tidak akan menuruti kata-kata orang lain kalau dia sudah menginginkan sesuatu.
Hye gi pun kembali menaruh handphone nya di meja dekat ranjangnya. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar kamar.
“yoko-chan..ah..sepertinya tidak..secepat itu kah”. Hye gi bergumam sendiri.
Dan tiba-tiba.
“Hai adiikkuu..” suara yang tidak asing lagi itu didengar oleh Hye gi.
“arhh..” Hye gi mencoba menaikkan tubuhnya, berusaha untuk duduk. “hae oppa..bagaimana ujianmu?” hye gi bertanya dengan pelan. Lehernya masih sakit karna berteriak kepada chiyoko tadi.
“hmm..lancar saja..bagaimana keadaanmu..?..oh iya..aku membawakan bubur ayam untukmu..” donghae memperlihatkan bungkuasan yang dibawanya.
Hye gi hanya menjawabnya dengan senyuman.
“sebentar yah..aku siapkan untukmu..” donghae pun meninggalkan Hye gi yang hanya terdiam melihat kakaknya itu. Dia merasa kakaknya itu amat menyayanginya.
Hye gi pun kembali merebahkan dirinya di tempat tidurnya.
“hye giii~” tiba-tiba terdengar suara cerewet yang biasa didengar Hye gi di sekolah.
Hye gi bergegas membalikkan tubuhnya yang semula membelakangi pintu kamarnya itu. “yoko-chan,Minji,Hana..masuklah” hye gi mempersilahkan ketiga temannya itu untuk masuk.
“hye gi..ada apa denganmu ini..bagaimana bisa kau tidak mengabari kami kalau kau sakit” chiyoko memulai celotehannya.
“owh..maafkan aku..”
“omona~ ada apa dengan suaramu Lee Hye Gi..??” minji mulai bersua.
“arghh..tak papa..sepertinya radang tenggorokanku kambuh” hye gi menjawab dengan suara parau.
“oh..ini hye gi..kami membawakanmu buah-buahan..makanlah..” Hana menyodorkan keranjang berisi beraneka buah.
Chiyoko bergegas merebut keranjang di bawa Hana. “hey..bagaimana kau ini..bukankah seharusnya kita kupaskan buah-buahan itu dulu”
Hye gi tersenyum melihat tingkah kawannya itu.
Mereka terus bercanda, berjam-jam mereka hanya tertawa dan melucu. Rasa sakit yang dirasakan Hye gi terasa berkurang di saat teman-temannya itu bersamanya.
Tok~tok~
Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar Hye gi diketuk. Arah mata keempat gadis itu pun tertuju kepada pintu itu.
“siapa..?” teriak chiyoko.
Tidak ada jawaban dari arah luar. “siapaa??” tanya chiyoko sekali lagi.
“Hye gi..ini aku” tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing lagi di telinga Hye gi. Teman-teman hye gi menatap Hye gi penuh arti.
“oppa” ucap hye gi pelan. “masuklah” ucapnya sedikit berusaha.
“heey..sunbae masuklah..Hye gi sudah menantimu” chiyoko menimpali.
Hye gi memukul kecil kepala chiyoko. “apa-apaan kau ini”
Pintu pun terbuka. Terlihat seorang pria menggunakan kemeja berwarna hitam lengkap dengan dasi berwarna putih polos, begitu enak dipandang mata.
Mata mereka berempat pun tak henti-hentinya memandang ke arah pria itu.
Hye gi tersenyum ke arah pria itu. “oppa” ucap hye gi dengan senyumnya.
Seungri pun membalas senyum gadisnya itu.
Ketiga teman Hye gi pun gelagapan. Dan bergegas bangkit dari tempat duduk mereka masing-masing.
“oh..Hye gi..kalau begitu kami pulang dulu” chiyoko berucap dengan saltingnya.
“ne..kami pulang dulu” ucap minji menimpali.
Mereka bertigapun segera melangkahkan kaki. Dan saat melalui hadapan seungri mereka menyempatkan untuk menegur seungri dan sedikit membungkukkan tubuh.
Seungri pun melangkah menghampiri Hye gi. Terlihat dia membawa satu mangkuk bubur lengkap beserta nampan dan air minumnya.
“hye gi..kau belum makan kan?” seungri bertanya kepada Hye gi. Hye gi hanya menjawab dengan anggukan kecil.
“baiklah..ini bubur..tadi donghae menyuruhku membawakannya untukmu..” seungri berucap dengan senyumnya. “kau makan yah..ku suapi”
Hye gi hanya tersenyum melihat tingkah orang yang disayangnya itu. Begitu baik, dia benar-benar pria idaman ucap Hye gi dalam hati.
“hye gi”
“hmm..” hye gi menjawab kata-kata seungri dengan bubur yang baru saja masuk ke mulutnya.
“jangan sakit lagi yah..” seungri berucap dengan senyum dan memainkan rambut Hye gi.
Hye gi menaikkan alisnya dan memiringkan kepalanya tanda bingung.
“iyaa..jangan sakit lagi..kau tau..donghae terlihat sangat gelisah di kelas tadi..”
“hmm..benarkah” hye gi menjawab dengan bubur yang masih penuh di dalam mulutnya.
Seungri menjawab dengan anggukan kecil. “aku juga begitu” ucap seungri sambil mendesah.
“mwo?? Apa oppa?? Oppa tadi bilang apa??” hye gi mencoba meyakinkan hal yang tadi di dengarnya.
“oh..tidak papa..aku hanya mendesah tadi..bukan hal penting” seungri berusaha berkilah.
* * *
Dan akhirnya hari-hari yang paling diatkuti oleh seluruh pelajar di dunia pun datang. Ya, hari ini adalah hari pertama ujian akhir semester anak-anak kelas satu dan dua sekolah menengah di korea.
Di rumah Hye gi menyiapkan segala peralatan yang akan dibutuhkan nantinya saat di dalam ruang ujiannya. Seusainya dia langsung menarik tas nya dan bergegas menuruni tangga dan menghampiri donghae dan eunhyuk yang lebih dulu ada di meja makan. Hye gi langsung duduk dan mengambil sebuah roti dan segera mengolesinya dengan selai kacang kesukaannya.
“Hye gi..kau mau ku antar?” tanya donghae.
Hye gi sedikit tersentak. “oh..tak apa oppa..aku bisa sendiri” hye gi menjawab.
“kau yakin..” donghae menjawab Hye gi tajam. “kita bisa menggunakan sepeda alamarhumah ibu”
“mwo?? Sepeda ibu??” hye gi tersentak kaget.
“ne..aku sudah ijin kepada kunyuk hyung..ya kan hyung??” donghae menunjuk eunhyuk dengan dagunya.
“kau ingin ku cincang yah..” eunhyuk menunjuk donghae dengan pisau pengoles selainya.
“yaa ampuun hyung..tibang gitu doang kok..biasa aja kenapa..” donghae menjawab dengan gaya selengek’annya.
“eunhyuk oppa..benarkah??” hye gi menanyai eunhyuk dengan tatapan penuh arti.
Eunhyuk menaikkan alisnya. “apanya??” ucap eunhyuk bingung.
“benarkah kau membolehkan kami memakai sepeda ibu”
“tentu” jawab eunhyuk dengan senyum dan anggukan kecil.
“baiklah kalau begitu..hae oppa…kita meluncur sebentar lagi” hye gi berucap dengan penuh semangat.
“okee..” jawab donghae dengan makanan yang masih penuh dimulutnya.
* * *
“hye gi..aku duluan..” ucap Hana saat dia meninggalkan Hye gi yang masih membereskan alat tulisnya seusai ujian selesai.
“ooy…iyaa” ucap Hye gi sambil melambaikan tangannya.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Hye gi tidak terlalu menghiraukan hal itu. Dia terus membereskan alat tulisnya yang masih berantakan.
“Hye gi-ssi..” suara lelaki itu memanggil Hye gi.
Hye gi segera membalikkan tubuhnya. Dan melihat seorang lelaki dengan kemeja putih dan jas hitam. “Tuan Yesung” ucap hye gi.
Yesung membalas ucapan hye gi dengan tertawa kecil. “ayolah..Hye gi-ssi..tidak usah terlihat kaku begitu..sekarang sudah bukan jam sekolah lagi..”
Hye gi menjawab dengan senyuman pahit. “ada apa?” tanya Hye gi pelan.
“oh..tidak..bukan apa-apa..” yesung menjawab kata-kata Hye gi dengan sedikit gugup.
Tiba-tiba munculah sosok pria yang sedari tadi ditunggu oleh Hye gi. Senyum Hye gi pun mengembang. “oppa” ucap Hye gi.
Yesung sedikit kebingungan. Kenapa gadis itu tiba-tiba memanggilnya kakak. Sampai akhirnya dia merasakan ada seseorang yang menepuk pundaknya.
“hyung..sedang apa kau disini??” seungri menyapa saudaranya itu dengan senyuman manis.
“oh..bukan apa-apa..aku tadi sedang berkeliling saja” jawab yesung.
Hye gi pun menghampiri lelakinya itu. “oppa..” ucap hye gi.
“hmm..”
“owh..bukan apa-apa..cepat sekali oppa datang..sepertinya baru saja kau mengatakan ingin menjemputku.”
“oh..itu tadi..sebenarnya aku sudah menunggu jam sekolahmu selesai..dari tadi aku ada di restoran dekat perempatan jalan sana”
“benarkah?” mata Hye gi berbinar.
“yaa..sungguh..” seungri menjawab dengan penuh semangat “ayo cepat..katanya kau mau ke toko kue hari ini”
“ne..” Hye gi menjawab dan segera bergegas menghampiri seungri.
“hyung..kami berangkat dulu yah” ucap seungri kepada yesung yang hanya berdiam membeku memperhatikan seungri dan Hye gi sedari tadi.
“oh..ya..” yesung menjawab dengan memberi isyarat mempersilahkan dengan tangannya.
Seungri dan Hye gi pun pamit dan sedikit membungkukan tubuh kepada yesung. Sepintas Hye gi sedikit bingung dengan tingkah yesung, dia menatap Hye gi seperti ingin memakan Hye gi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar