Jumat, 22 April 2011

Loves Hye Gi part 3

“apa benar dia itu adik dari guru bantu itu” hye gi berkata pelan di perjalanan sepulang sekolahnya. Hye gi terus bertanya-tanya siapa pria itu, siapa seungri sesungguhnya.
Akhirnya hye gi pun sampai dirumahnya. Dia bergegas naik ke lantai dua. Langkah kaki hye gi terhenti saat ia mendengar suara seseorang seperti tengah menjelaskan sebuah pelajaran dari dalam kamar donghae. Hye gi mendengarkan dengan seksama, lama kelamaan hye gi pun meninggalkan pintu kamar donghae tempat dia menguping itu. Dia bergegas berganti baju dan turun lagi keruang tamu untuk menunggu ketiga temannya yang berjanji akan ke rumah pada siang hari itu. Hye gi begitu asik melahap keripik kentang yang disediakannya untuk temen-temannya.
Tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki ditangga, disertai gelak tawa yang tidak asing ditelinga Hye Gi. Akhirnya munculah tiga orang pria, ya tebakan hye gi tidak meleset sama sekali. Mereka adalah shindong,jaejoong dan seorang pria dengan wajah tampan dan dagu kotak, dia adalah yunho ketua tim sepakbola di sekolah kami.
“hay hye gi” jaejoong menyapa hye gi dengan ramah.
“haai..mana donghae?” tanya hye gi kepada tiga teman kakaknya itu.
“ada kok tadi belakangan keluarnya” jawab yunho.
“yaudah hye gi..kami pulang dulu yah” ucap jaejoong lagi.
“eeh..ho’oh…silahkan”
Tidak beberapa lama terdengar lagi hentakan kaki dari arah tangga. Dan kembali muncul tiga pria lagi. Dan betapa kagetnya hye gi saat melihat diantara tiga orang itu ada seorang pria yang tidak asing, ya dia adlah seungri. Hye gi tersentak dan memperbaiki posisi duduknya. Pria itu tidak sedikitpun terlihat kaget, dia bahkan melepar senyum kepada Hye gi.
“hay..hye gi” ucap kibum,teman donghae lainnya.
“haii” ucap hye gi singkat, dia masih sangat kaget dengan adanya seungri bersama donghae.
Bahkan mereka bertiga justru duduk di ruang tamu tempat hye gi duduk dan bercengkrama disana. Sampai pada akhirnya kibum permisi pulang dikarenakan ibunya minta antar untuk pergi berbelanja. Hye gi makin pangling karna kini hanya tinggal dia,donghae dan seungri yang ada di ruangan itu.
“aduuuh..perut gue sakit nih..tunggu bentar yah ..mau kebelakang dulu” ucap donghae.
“owh..iya gak papa..aku disini aja” jawab seungri.
Akhirnya donghaepun meninggalkan mereka berdua diruangan itu. Hye gi hanya bisa diam dan terus berpura-pura makan dan bermain hape.
“hay..Hye gi..lama tak berjumpa” pria itu menyapa hye gi. Hye gi terdiam beberapa saat.
“eeh..iya..lama gak ketemu” hye gi menjawab dengan sedikit gugup.
“apakah luka yang waktu itu masih?” sekali lagi pria itu bertanya kepada hye gi.
“mm..nggak kok…udah sembuh…cuman tinggal bekasnya aja lagi”
“owh…maaf banget yah..kemaren itu..gara-gara yesung hyung kamu jadi luka”
“gak papa kok..gak usah dipikirin..kejadia udah lama gitu kok”
“tapi kamu udah kenal kan sama yesung hyung..dia ngajar dikelasmu kan ..gantiin pak hankyung”
“eeh…iyah…tapi kenal cuman gitu-gitu aja kok..cuman sebatas guru sama murid”
“owh..baguslah..”
Disela-sela pembicaraan kami munculah donghae dengan memegang perutnya.
“heey…udah akrab aja kalian berdua..Hye gi..apa yang masak tadi pagi itu kau”
“enggak kok oppa…malahan tadi pagi aku gak sarapan..soalnya aku bangun telat oppa”
“donghae..sepertinya aku harus segera pulang..aku harus ke rumah sakit lagi soalnya”
“owh…baiklah..sampai nanti yah..ingat…besok harus datang lebih awal”
”baiklah..aku mengerti..yaak..hye gi..aku pulang dulu”
“owh..iya..” Hye Gi menjawab singkat.
Seungri pun meninggalkan rumah Hye gi. Sebaliknya donghae dari depan rumah untuk mengantar seungri pulang hye gi langsung menghampiri donghae.
“oppa..dia teman sekelasmu?” Hye Gi bertanya kepada donghae.
“iyaa..” donghae menjawab dengan singkat dan tetap dengan gaya selengek’annya.
“kok aku belum pernah liat ya oppa”
“yaaa..dia emang gag pernah keluar kelas kok..” donghae menjelaskan.
“owh…dia sering ke rumah kita oppa?”
”enggak juga kok..baru-baru ini aja..kenapa sih kamu adik ku..kok nanya-nanya seungri mulu”
“gak papa kok oppa ^_^”
“hmm…jangan-jangan..kau menyukai seungri yaaah…hayooo…” donghae memulai ledekannya di siang itu.
“ieeeh…oppa apaan sih..” Hye gi memukul kecil ke pundak donghae.
“ieeh..kalo suka juga gak papa kok..” donghae memainkan rambut adiknya itu.
“aaah…oppa aahh…udah…sana..sana..sana..ganggu deeh” Hye gi membalik badan donghae dan mendorongnya. Donghae pun pergi dari tempat itu.

* * *

Dan setiap hari seungri datang ke rumah Hye gi. Kedekatan mereka semakin menjadi. Mereka semakin terlihat sebagai seorang pasangan kekasih. Setiap hari seusai seungri belajar bersama dengan teman-temannya dirumah Hye gi, mereka pergi jalan-jalan berdua.
“oppa..belikan aku ice cream itu” pinta Hye gi saat mereka tengah berjalan-jalan di taman.
“hmm…kau menginginkannya” seungri menatap Hye gi dengan senyum. Hye gi hanya menjawab dengan anggukan kecil dan senyum yang manis.
“baiklah..kau tunggu disini” seungripun pergi dan membeli ice cream itu. Setibanya seungri membeli ice cream dia kembali menghampiri Hye gi.
“Hye gi..ini” seungri memberikan sebuah ice cream dengan tumpukan tiga rasa ice cream.
“makaasiih oppa” Hye gi memeluk seungri dengan tanpa sadarnya. Sungri hanya menyambut pelukan itu dengan senyum.
“oppa” Hye gi berucap dengan ice cream dimulutnya.
“hmm..” seungri menjawab Hye gi dengan tatapan ke arah mata Hye gi.
Hye gi tertunduk, dan pipinya pun mulai memerah.
“saranghae” ucap Hye gi secara pelan. Dan seungri sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Hye gi.
“Hye gi..”
“ne..oppa” Hye gi menjawab kata-kata seungri dengan sedikit takut.
“wae..?? apa yang ingin kau katakan?” seungri menjawab kata-kata Hye gi.
“owh..gak papa oppa…lupain aja”
“hmm…kau yakin?”
“ne oppa…bukan hal yang penting”
Pertemuan Hye gi dan seungri dihari itu pun berakhir. Seungri mengantar Hye gi pulang kerumahnya dan segera kembali ke rumahnya sendiri.

Hye gi terus memikirkan seungri. Dia terus bertanya-tanya di dalam hati,apakah seungri juga mencintainya. Seperti apa yang dia rasakan.
“apa yang harus kulakukan..apa aku harus melakukan hal bodoh ..sehingga dia tau bahwa aku mencintainya” Hye gi berbicara sendiri dikamarnya.
Tiba tiba handphone Hye gi berbunyi. Hye gi pun bergegas untuk mengambil handphonenya yang ada di atas meja belajarnya. Ternyata ada dua buah sms masuk. Hye gi pun membuka sms tersebut.

‘Hye gi..bisakah kau menemui oppa
Malam ini, ditaman dekat sekolah..
Oppa menunggumu disana..’

Itu adalah sms dari seungri. Hye gi pun membuka sms berikutnya.

‘Hye gi..bergegaslah..
Ibu kecelakaan..
Kami menunggumu disini’

Betapa terkejutnya Hye gi saat membaca sms kedua yang dikirim oleh eunhyuk itu. Dan tanpa pikir panjang Hye gi menarik jaket dan syalnya, kemudian segera bergegas ke rumah sakit. Dia melupakan seungri yang menunggunya di taman. Sepanjang perjalanannya yang ada di pikiran Hye gi hanyalah keselamatan ibunya.


Ditempat lain seungri tengah menunggu Hye gi dengan sabarnya. 1 jam, 2 jam, dan akhirnya 3 jam seungri menunggu ditaman itu. Hatinya terus bertanya-tanya kemana Hye gi. Seungri semakin gelisah dan akhirnya mencoba untuk menelpon Hye gi.

“yoboseyo” suara Hye gi dari kejauhan.
“yoboseyo..Hye gi..”
“oppa..hhh..mianhae..” suara Hye gi terhengal-hengal.
“Hye gi..ada apa???” Seungri gelagapan, mulai khawatir dengan Hye gi.
“…amma…” suara Hye gi menghilang ditelan oleh suara tangisnya.
“Hye gi..ada apa? Cepat katakan?” seungri semakin khawatir.
“……..” hye gi terus saja menangis. Seungri pun menutup telpon dan segera menelpon donghae.
“yeoboseyo..donghae-ssi..ada apa dengan Hye gi?”
“seungri..” jawab donghae dengan pelan. Kemudian dia mendesah. “ibu baru saja meninggal”
Seungri terperanjat, dadanya langsung berdegup dengan keras. Pikirannya langsung melayang entah kemana. “donghae..apa kau bersungguh-sungguh?”
“hmm” jawab donghae singkat.
“sekarang kalian ada dimana..cepat katakan..donghae..” seungri berbicara dengan keras kepada donghae.
“rumah sakit” donghae menjawab dengan amat pelan dan terdengar suara tangis donghae.
Seungri pun langsung menutup telpon dan bergegas kerumah sakit. Dia bergegas masuk ke mobilnya. Dan tanpa pikir panjang diapun segera menginjak pedal gas dengan amat kasar.
Setibanya seungri dirumah sakit ia bergegas masuk kedalamnya. Dia berputar-putar di lobi rumah sakit, berharap bisa melihat sosok wanita yang dicintainya disitu. Dan akhirnya dia mendapati donghae sedang duduk di bangku tepat didepan ruang unit gawat darurat. Airmukanya tidak menggambarkan suatu apapun. Donghae terlihat amat terpukul. Seungri berlalri menghampiri donghae.
“donghae…mana Hye gi..?”
Donghaepun menunjuk ke arah taman rumah sakit tersebut. Seungri bergegas berlari. Dan akhirnya ia mendapati seorang gadis dengan baju kuning panjang dan celana hitam tengah duduk dengan tangisnya di bangku taman tersebut. Wajahnya begitu kotor dengan air matanya. Rambutnya yang biasa ditata dengan rapi kini menjadi amat berantakan.
Seungri berdiri tepat dihadapan gadis itu. Sudah hampir lima menit seungri berdiri dihadapan gadis itu, dan gadis itu tidak menghiraukannya.
“Hye gi” seungri memulai pembicaraan.
Hye gi pun mendongakkan kepalanya. “oppa” hye gi pun mengusap air mata diwajahnya, berusaha terlihat tegar dihadapan seungri.
“sudahlah..jangan kau tutupi kesedihanmu itu..aku paham rasa itu” seungri duduk di samping Hye gi dan memegang tangannya.
“oppa” Hye gi memeluk seungri dengan erat. “jangan pernah tinggalkan aku” Hye berbicara dengan tersedu-sedu ditengah tangisnya.
Seungri pun mengusap kepala Hye gi dan mendaratkan sebuah ciuman kecil di kening Hye gi. “oppa berjanji..oppa tidak akan pernah meninggalkanmu”.

* * *

#rumah hye gi
Tangis Hye gi pun berangsur menghilang. Dia menyandarkan kepalanya di bahu seungri. Hanya ada mereka berdua dirumah itu. Donghae dan Eunhyuk masih sibuk dengan persiapan untuk pemakaman ibunya esok hari. Hye gi yang tak henti-hentinya menangis akhirnya disuruh pulang oleh kedua kakaknya itu.
Seandainya kau tau Hye gi..aku sangat mencintaimu..aku berharap aku akan tetap disampingmu.. ucap seungri dalam hati.
Seungripun merebahkan tubuh Hye gi di sofa di belakang rumah, tempat mereka berdua duduk tadi. Seungri pun duduk di sofa lainnya sambil menatap wajah wanita yang dicintainya itu.

_pagi harinya_
“sungri..seungri” donghae sedikit mendorong rubuh seungri yang tertidur di sofa rumahnya itu.
Seungri tersentak. “eeh..donghae..ada apa?” seungri menyapa donghae dengan keadaan masih setengah sadar.
“hey..bangunlah..sadarlah dulu..”
Seungri mengusap matanya dan memperbaiki posisinya.”arghh” seungri sedikit merintih. Tulang-tulangnya terasa sakit karena semalaman tidur dengan posisi duduk. “hmm..” mata seungri masih sipit dan sukar untuk terbuka. Dia tidur amat larut tadi malam, entahlah jam berapa donghae dan eunhyuk datang. Dia tertidur amat pulas malam tadi.
“sudahlah..kau cuci mukamu itu dulu..sudah banyak orang diluar”
“apa??? Orang??” seungri terperanjat “sudah jam berapa ini??”
“sudah jam sembilan seungri” jawab donghae.
Seungripun bergegas bangkit dan mencuci wajahnya. Sepintas saat melalui kamar ibu donghae, seungri melihat Hye gi yg tengah menatap foto keluarga mereka yang menempel di dinding.

“donghae..aku pulang dulu untuk mandi dan ganti baju” seungri berucap kepada donghae saat ia akan meninggalkan rumah donghae.
“okee..cepatlah kembali..aku pasti membutuhkan bantuanmu”
Seungri hanya menjawab kata-kata donghae itu dengan senyum.

* * *

“hey seungri..kemana saja kau semalaman tak pulang?” seorang pria dengan kaus putih dan celana tidur sambil membawa koran menegur seungri. Dia tak lain adalah yesung.
“eeh..hyung..maafkan aku hyung..tadi malam aku menginap dirumah Hye gi..ibunya tadi malam meninggal hyung”
“benarkah..kapan pemakamannya?”
“siang ini hyung..”
“owh…terus untuk apa kau kembali”
“yaa ampuun hyung..masak aku menghadiri pemakaman dengan tanpa mandi dan baju dari kemaren”
Yesung tertawa kecil. “hmm..yasudahlah…cepat sana kau mandi”
Seungripun masuk ke kamarnya dan segera mandi. Seusai mandi seungri bergegas memakai baju dan segera ingin kembali ke rumah Hye gi. Dia pun bergegas menuruni tangga. Sampai pada anak tangga terakhir langkah kakinya terhenti karna melihat yesung sudah dengan pakaian yang rapi berdiri tepat di depan pintu rumah besar itu.
“hyung..mau kemana??” sapa seungri.
Yesung pun membalik badan dan mendapati seungri dengan kemeja hitam dan celana hitam. “aku..??..ingin ikut bersamamu untuk menghadiri pemakaman ibu temanmu itu..”
“hyung ingin ikut??” seungri sedikit bingung.
“iyaa..ingin ikut bersamamu..apa tidak boleh” yesung menjawab dengan senyum simpul.
“owh..gak papa sih hyung..ayo kalau begitu kita berangkat..hyung yang nyupirin yah..soalnya mataku masih belum bener-bener melek..”
“okee” yesung menyambut kunci mobil yang di sodorkan oleh seungri.
~ ~ ~

“hmm..sepertinya beberapa waktu ini kau sangat sering kerumah temanmu itu seungri..siapa namanya..hae..donghae..iya donghae” yesung membuka pembicaraan di dalam mobil.
“eeh..iya hyung..” seungri sedikit tersenyum.
“hmm…senyum itu lagi..sepertinya ada hal lain yang membuatmu tertarik ke sana” yesung menimpali.
Seungri tersenyum lebar dan menaik turunkan alisnya.
Yesung mengernyitkan dahinya “hmm..bukankah salah seorang muridku..sebentar..siapa namanya..Gi..ya..Lee Hye Gi..dia adik donghae kan??”
“iya hyung..gadis itu..” seungri kembali mengembangkan senyumnya. “dialah hal yang membuatku betah disana”
Yesung tersentak, tiba-tiba dia langsung menghentikan mobil secara mendadak. Seungri kaget dan setengah berteriak.
“hey hyung..ada apa??” seungri stengah berteriak kepada yesung sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar