Jumat, 22 April 2011

Loves Hye Gi part 2

Lonceng tanda berakhirnya jam sekolah kami hari ini sudah berbunyi. Hye gi segera pamit kepada tiga sahabatnya untuk pulang telebih dahulu. Karena donghae akan sangat marah jika ia lambat keluar kelas dan lambat menghampirinya di pagar sekolah. Apa dia kira enak punya kelas di lantai tiga ucap hye gi dalam hati. Hye gi bergegas berlari menuruni tangga dan segera menuju ke pagar depan sekolah. Namun kali ini ia tidak menemukan donghae disana, hye gi bertanya dalam hati mana anak itu. Disaat hye gi semakin dekat dengan bibir jalan tiba-tiba salah seorang teman sekelas donghae, leeteuk menghampirinya.
“hay hye gi..”
“hay..” jawab hye gi masih dengan kepala yang celingak celinguk mencari donghae.
“apa kau mencari donghae?”
“looh…kok oppa tau..kemana anak itu oppa..padahal biasanya aku yang kena marah dengannya karena terlambat ke sini” hye gi masih celingak celinguk.
“dia pulang lebih dulu tadi dengan teman kami yang lain, aku juga seharusnya ke rumahmu, tapi tadi aku sedikit terlambat keluar kelas, jadi aku menyuruh mereka pergi lebih dulu”
“mereka??” aku mengernyitkan dahiku.
“iya..teman satu kelompok kami dalam mengerjakan tugas”
”oowh”
“kalau begitu, apa boleh aku ikut dengan mu bersama-sama pulang kerumahmu??”
“hmm..tentu..anggaplah kau menggantikan donghae hari ini” hye gi menjawab pertanyaan leeteuk dengan senyum manis.
“baiklah..ayo kita jalan” mereka berduapun berjalan menuju rumah. Sepanjang perjalanan mereka tidak terlalu banyak berbincang, leeteuk sangat pendiam. Tapi dia adalah pria yang sangat manis, dia sangat sopan pada hye gi.

Mereka berdua sampai di depan rumah. Hye gi pun membuka pintu dan mempersilahkan leeteuk masuk. Dan lalu mengajak leeteuk untuk ke kamar donghae yang berdekatan dengan kamarnya. Kami pun naik keatas, rumah begitu senyap sehingga suara langkah mereka terdengar sangat keras. Akhirnya sampai didepan kamar donghae, hye gi pun mencoba memanggil donghae.
“Hae oppa” hye gi memanggilnya dengan suara pelan. Terdengar suara langkah kaki dari dalam kamar. Dan kemudian pintu kamar itu terbuka, terlihat ada beberapa teman donghae di dalam kamarnya. Ada yang bertubuh gendut dengan gaya rambut sedikit punk, hye gi tau dia adalah shindong, teman donghae yang juga sering satu kelompok dengannya. Kemudian ada pria dengan wajah imut dan tubuh yang bagus, dia adalah jaejoong, walaupun dia jarang kerumah tapi hye gi tau dia karena dia banyak disukai oleh gadis-gadis disekolah. Tetapi yang menarik perhatian hye gi adalah seorang pria yang tengah duduk dengan arah berbeda dari teman-temannya, dia seolah tidak ingin hye gi melihat wajahnya. Begitu aneh.
“heeh…ngapain masih disini..udah…masuk sana ke kamarmu” donghae menceletuk secara tiba-tiba.
“ieeh…si oppa mah…sabar dong..untung-untung temenmu ku anterin dengan selamat sampai sini..coba aja jika aku bikin sesat temenmu itu..hayoo..gimana..huuh” tiba-tiba pria pendiam tadi sedikit menengok kearah hye gi saat ia berteriak ke donghae.
“ieeeh…kalau kamu berani bikin leeteuk sesat..paling-paling juga ntar kamu yang malu..orang dia hapal seluruh kota ini..weeekz”
“huuuh” hye gi pun pergi dengan hentakan kaki.
“hye gi” tiba-tiba leeteuk manggil hye gi.
“kenapa?” ucap hye gi dengan nada sedikit ketus.
“nggak…aku cuman mau bilang makasih” leeteuk menjawab kata-kata ketus hye gi dengan ramah dan senyum yang indah.
“owh..iya” hye gi pun terdiam. Malu euy..hhee.

_di dalam kamar_
Hye gi berbaring sambil mendengarkan ipod miliknya. Ia masih penasaran dengan guru pengganti di sekolah tadi. bagaimana dia bisa disekolahku..??..bagaimana bisa dia jadi guruku..?? bisik hye gi.
“haiiih…knapa aku bisa jadi terus memikirkan manusia kejam itu..apa untungnya..” hye gi bangkit dari ranjang dan melepas earphone “ayooolaaah…berhenti..” hye gi memukul-mukul kepalanya secara pelan.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang mengetuk pintu kamar.
“siapaaa…??” ucap hye gi setengah berteriak. Suara ketukan pintu itu terus saja. Berulang kali hye gi menanyakan siapa, namun tidak ada sedikitpun jawaban dari arah luar. Disaat hye gi sudah mulai marah, iapun bergegas bangkit dan menuju ke arah pintu.
Setibanya di depan pintu ia bergegas membuka pintu dan ingin berteriak ke arah siapapun yang ada di depan pintu itu. Tapi pada saat ia ingin memulai omelannya hye gi terdiam, betapa tidak, didepan pintu kamarnya tidak ada seorangpun, ia hanya menemukan sebuah kertas berbentuk smile emotion.
“hmm…apa ini??..apa maksudnya??” hye gi pun kembali masuk ke dalam kamar dan menaruh smile emotion tadi di meja belajarnya. Argh..paling ini kerjaan donghae ucapnya dalam hati. Hye gi pun mencoba melupakan hal itu dengan tidur siang.

~malam hari~_ruang keluarga_
“hai oppa” hye gi menyapa eunhyuk dengan semangat. “bagaimana rapatmu hari ini?”
“hmm..begitulah” eunhyuk menjawab singkat.
“haah..begitulah gimana?” hye gi memasang wajah bingung. Kemudian duduk di samping eunhyuk.
Eunhyuk memunculkan senyuman mautnya “hehee…sukses dong”
“haiih..dasar oppa…aku kira sebentar lagi kau akan gantung diri…Aduuuh”
Praak~ tiba-tiba hye gi merasa ada sebuah benda yang dilemparkan ke kepalanya. Hye gi pun menengok ke arah belakang tempat duduknya. Dan ternyata di sana sudah bertengger si donghae dengan bola-bola karetnya.
“heey..hae oppa…apa yang kau lakukan..sungguh jahat..sakit tau.”
“yeee…yang bilang enak siapa..weeekz.”
“haiiih…hyuk oppa…liad klakuan adikmu yang satu itu” hye gi meminta perlindungan dari eunhyuk dan memegang tangannya.
“iiih…nggak kok hyung..bohong…orang aku gak ngapa ngapain dia kok..weekz”
“ieeeh…donghaeee…kauuu..”
“heei…kalian berdua..aku sedang menonton tivi disini..pergilah keruangan lain jika ingin bertengkar” eunhyuk memasang wajah geram kepada donghae dan hye gi.
Mereka berduapun segera ngacir dari ruangan itu.

* * *

Teng~ teng~
Bel tanda berakhirnya sekolah hari ini berbunyi. Hari ini hye gi tidak pulang bersama donghae dikarenakan dia ada pelajaran tambahan untuk menghadapi ujian akhirnya. Hye gi berjalan melalui jalan setapak yang biasa dilaluinya untuk memotong jalan agar lebih cepat sampai kerumah. Ditengah perjalanan hye gi melihat sepasang muda mudi tengah duduk didanau disamping jalan setapak tersebut, wajah sang pria tak begitu terlihat namun wajah sang wanita sangat begitu jelas, wanita itu terlihat seperti hendak menangis, matanya berkaca-kaca menatap ke arah wajah lelaki itu. Melihat sepintas seperti itu, munculah rasa penasaran di dalam hati hye gi. Hye gi pun memperlambat laju kakinya, berharap bisa mencuri dengar dari apa yang mereka katakan.
“ayolah..aku mencintaimu..aku hanya ingin kau memperjuangkan cinta kita ini” suara gadis itu lirih. Pria itu terlihat diam dan menunduk.
“hey..apa kau mendengarku..” suara gadis itu kini terdengar lebih keras dan bergetar.
Lambat laun suara gadis itu semakin pelan langkah hye gi pun semakin jauh meninggalkan mereka.

* * *

Hye gi bergegas berangkat kesekolah pagi ini. Ia terlambat, tidak seorangpun dirumah yang bangun pagi hari ini. Donghae tengah libur menghadapi ujian akhir, eunhyuk sedang tidak ke kantor pagi ini, dan ibu, dia sama seperti hye gi bangun kesiangan.
Hye gi terus berlari berharap pagar sekolah belum dikunci oleh pak Taeyang yang galak itu. Sampai setibanya aku di perempatan jalan tiba-tiba Hye gi menabrak sebuah sepeda yang tengah ditumpang oleh seseorang. Hye gi sedikit terpental dan sempoyongan. Sepintas ia melihat orang yang tengah menumpangi sepeda tersebut, mengucapkan kata maaf dan bergegas pergi lagi. Hye gi menjadi merasa tidak enak kepada orang yang ditabraknya tadi, namun harus gimana lagi, daripada aku yang kena marah sama guru-guru and satpam galak itu. Batin hye gi.
Baru saja hye gi menginjakan kakinya di depan pagar sekolah tiba-tiba bel tanda masuk kelas berbunyi. Ia pun bergegas pergi ke kelasknya di lantai tiga.

* * *

“hye gi…nonton gak tadi malam..spesial performance dari ft.island..kereenz bgt deeh” chiyoko memulai celotehannya di kantin sekolah.
“hmm…nggak..emang menteb banget yah..ampe segitunya kamu”
“serius..krenz banget..ya kan minji”
“eng..gak tau ah..orang aku gak nonton gitu” minji menjawab dengen santainya.
“huuh…kalian ini…gimana sih..masa gada yang nonton..hana..kamu nonton?” chiyoko mulai mencari pertolongan.
“nonton..lumayan kok..”
Mendengar perkataan hana, chiyoko pun tersenyum lebar.
“hana..hana…kamu ini emang soulmate ku..gak percuma kita sama-sama orang jepang”
“haiih..kok jadi ke jepang sih” minji memotong pembicaraan hana dan chiyoko.
“looh…emang iya kan..aku sama hana kan orang jepang” hana tetap diam memperhatikan pembicaraan mereka berdua.
“huuh..” akhirnya minji kalah.
“hmm..kalian pada mau makan apa?” hana bertanya kepada ketiga temannya.
“mmm,,apa yah..minji kamu mau apa..” chiyoko meminta pendapat minji.
“aku mau bakso aja deh” (hahaa…emang ada bakso di kantin SMA korea..)
“mm..yaudah aku bakso juga”
“dan kau hye gi..”
“akuu..sama aja juga sama mereka berdua..”
“baiklah ..kalau begitu..kita berempat hari ini makan bakso” hana pun pergi untuk memesan makanan.
Tak berselang beberapa waktu tiba-tiba terlihat sebuah motor memasuki kawasan sekolah. hye gi dan ketiga temannya tidak terlalu memperhatikan hal itu. Tidak seperti anak-anak lainnya yang terpesona melihat motor mahal berdiri di halaman sekolah mereka. Hye gi dan teman-temannya dengan lahapnya memakan bakso yang tengah tersedia di atas meja. Hingga pada saat orang yang menaiki motor tadi melewati kantin sekolah dimana hye gi dan teman-temannya makan. Mata hye gi tertuju kepada pria itu, tak henti-hentinya hye gi melihat kepada laki-laki itu. Dia kan..pria yang waktu itu menolongku ucap hye gi dalam hati. Hye gi terus bertanya-tanya didalam hati. Dengan rasa penasarannya pun hye gi mengikuti pria tersebut, ketiga temannya kebingungan melihat hye gi tiba-tiba meninggalkan mereka.
“uuy..hye gi” chiyoko mencoba memanggil hye gi yang semakin jauh dari mereka. Namun hye gi tidak sedikitpun berbalik, dia malah semakin jauh meninggalkan mereka.
Hye gi terus mengikuti pria itu. Sampai pada akhirnya pria itu memasuki ruang guru, hye gi semakin penasaran. Dia pun mencoba mencuri pandang apa yang terjadi di dalam ruangan tersebut. Hye gi melihat pria itu menghampiri guru pengganti dikelasnya.
“menghampiri yesung??..sebenarnya siapa dia”
Hye gi pun segera pergi dari tempat itu. Hye gi berhenti di balkon di lantai dua. Dia bersandar pada pagar di balkon itu. Dia menatap ke halaman sekolah, berharap pria itu lewat agar dia bisa memastikan bahwa pria itu adalah Seungri, pria yang menolongnya waktu itu. Dan pada akhirnya pria itupun benar-benar keluar untung mengambil motornya. Sepintas pria itu menatap keatas dan sempat bertemu tatap dengen Hye gi.
Itu benar..dia benar-benar orang itu..dia Seungri Hye gi berucap dalam hati.
“heey..anak kelas satu..apa yang kau lakukan disini heeh” tiba-tiba terdengar suara dengan nada kasar.
“eeh..maaf kak..tadi cuman nyender bentar” Hye gi menjawab dengan sedikit takut.
“alaaah..gak usah cari alasan deh lu..lu mau ngecengin anak-anak kelas dua kan” teman dari kakak kelas Hye gi yang menyebalkan itu mulai bersua. Ya..mereka adalah gank starking. Hye gi terlihat sedikit takut menghadapi mereka semua. Terlihat dua gadis centil yang memarahi Hye gi dan tiga pria lainnya.
“ngg..nggak kok kak..kalau kakak mau aku pergi dari sini aku bakal pergi kok kak” Hye gi mencoba berkilah.
“heey..yoona..jessica..ngapain sih..udah yuk..udah laper nih” minho mencoba mengajak dua nenek sihir itu pergi.
“iyaaa…ngapain sih ngurusin adek kelas gak penting gitu” hongki pun mulai bersua.
“huuh…ada apa dengan kalian berdua..kenapa jadi pada mihak sama anak ini sih..” yoona menggerutu kepada dua temannya.
“haduuuh yoona..gak gitu..masalahnya..aku itu udah laper..mau makan” minho menjawab dengan sedikit merayu.
“huuh..yasudahlah..heeh…anak kelas satu..siapa namamu”
“hhh..hye gi kak” hye gi menjawab dengan gugup.
“oke hye gi…ingat..pembicaraan kita belum selesai” yoona mengancam hye gi sambil menunjuk ke arah wajah hye gi.
Para manusia sombong itupun berlalu dihadapan hye gi. Sampai akhirnya anggota gank starking yang dari tadi tidak bersuara melewati hye gi, dan tersenyum kecil kepada hye gi. Hye gi sedikit bingung dengan orang itu. Apa dia benar anggota gank starking,,sepertinya dia ramah ucap hye gi dalam hati.
Tanpa pikir panjang, hye gi pun segera beranjak dari tempat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar